WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Anggota DPR AS mengaku, mereka tak diberi tahu jenderal top Iran, Qasem Soleimani, tewas diserang atas perintah Presiden Donald Trump.
Soleimani ysng merupakan komandan Pasukan Quds, cabang Garda Revolusi, tewas bersama tujuh orang lainnya di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Dalam pernyataannya, Pentagon menyatakan bahwa Mayor Jenderal Qasem Soleimani tewas diserang atas "arahan Presiden" Trump.
Baca juga: Komandan Top Iran Tewas dalam Serangan di Bandara Irak
Ketua Hubungan Luar Negeri DPR AS, Eliot Engel menyatakan, serangan atas jenderal Iran itu tidak melalui konsultasi dengan Kongres.
Politisi dari Demokrat itu berkata, Soleimani jelas "dalang kekerasan" yang terjadi, dengan "darah orang AS di tangannya".
"Tetapi, memaksakan kebijakan ini jelas bakal memberikan problem yang serius," lanjut Engel dilansir AFP Jumat (3/1/2020).
"Selain itu, tindakan tersebut merupakan penghinaan terhadap kekuasaan Kongres AS sebagai lembaga yang setara," jelasnya.
Secara tradisional Gedung Putih biasanya akan memberitahukan baik DPR AS maupun Senat mengenai rencana militer mereka.
Namun menurut Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer, mereka sama sekali tidak mendapat pemberitahuan akan serangan itu.
Baca juga: Iran Klaim Gagalkan Serangan yang Incar Komandan Pasukan Garda Revolusi
Sementara politisi Republik, yang notabene partai Trump, tidak menyatakan apakah mereka sudah mendapat informasi atau belum.
Resolusi Kuasa Perang mewajibkan seorang Presiden AS memberi tahu Kongres dalam 48 jam setelah operasi melibatkan militer.
Namun sejumlah politisi Demokrat mengungkapkan, kekuasaan lembaga mereka tereduksi sejak Trump berkuasa pada 2017.
"Bahkan jika ini adalah serangan bela diri, mereka (Gedung Putih) tidak mendapat otorisasi Kongres. Mereka harus menjelaskan kepada kami sesuai UU," tegas Engel.
Qasem Soleimani adalah jenderal Pasukan Quds yang dikenal hanya menaati Pemimpin Tertinggi Iran, dalam hal ini Ayatollah Ali Khamenei.
Baca juga: Jenderal Top Iran Tewas dalam Serangan AS atas Arahan Presiden
Para politisi Demokrat memperingatkan, kematian Soleimani bisa membuat AS selangkah lebih dekat terlibat perang dengan Iran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.