Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedutaan Besar di Irak Diserang, AS Bakal Kirim 750 Tentara ke Timur Tengah

Kompas.com - 01/01/2020, 23:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP,Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS menyatakan, mereka bakal mengirim 750 tentara ke Timur Tengah setelah kedutaan besar mereka di Irak diserang massa.

Menteri Pertahanan Mark Esper menerangkan, tambahan kekuatan itu berasal dari Divisi Lintas Udara ke-8 Angkatan Darat AS.

Dilansir Sky News Rabu (1/1/2020, pengiriman 750 tentara ke Timur Tengah itu bakal direncanakan pada beberapa hari ke depan.

Baca juga: Kedutaan Besar AS di Irak Diserang, Trump Ancam Iran

Esper berujar, pengiriman itu adalah langkah pencegahan, dan menurutnya sudah tepat sebagai respons atas ancaman yang diterima fasilitas maupun personel AS.

"Seperti yang sudah kami lihat di Baghdad baru-baru ini," ujarnya mengomentari serangan terhadap kedutaan besar di Irak.

"Amerika Serikat akan melindungi rakyat maupun kepentingan kami di mana pun mereka ditempatkan di seluruh dunia," tegasnya.

Sementara Presiden Donald Trump menekankan, dia tidak ingin memulai perang dengan Iran, dan lebih mengedepankan perdamaian.

"Tentunya juga Iran menginginkan perdamaian lebih dari siapa pun. Jadi, saya tidak melihat (perang) akan datang," jelasnya.

Sebelumnya pada Selasa (31/12/2019), massa yang sebagian besar mengenakan seragam milisi merangsek ke Kedubes AS di Baghdad.

Baca juga: AS Serang Milisi Pro-Iran di Wilayahnya, Begini Ancaman Irak

Mereka membentangkan spanduk, poster, dan meneriakkan kecaman baik terhadap AS, Trump, maupun terhadap sekutunya, Israel.

Mereka melempari bagian pintu masuk dengan batu, dan melakukan pembakaran setelah memaksa masuk ke kawasan dengan penjagaan ketat tersebut.

Kantor berita Reuters memberitakan, suara tembakan sempat terdengar dengan militer menembakkan gas air mata. 12 orang dilaporkan terluka.

Aksi protes itu terjadi setelah Pentagon menggelar serangan udara terhadap Hashed al-Shaabi pada Minggu (29/12/2019).

Pentagon menggelar serangan udara yang menyasar Brigade Hezbollah, salah satu faksi radikal Hashed al-Shaabi yang didukung Teheran.

Baca juga: Demonstran Irak Pendukung Iran Serang Kedutaan Besar AS

Berdasarkan keterangan dari Hashed al-Shaabi, serangan itu tak hanya menewaskan 25 milisinya. Tetapi juga melukai 51 orang.

Serangan tersebut digelar sebagai balasan setelah seorang kontraktor sipil AS tewas dihantam roket pada Jumat (27/12/2019).

Baghdad merespons dan menyebut operasi militer dari AS itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah mereka.

Pada Rabu, demonstran pro-Iran telah mundur dari kantor kedubes AS setelah mendapatkan perintah dari Hashed al-Shaabi.

"Kami telah membakar mereka!" teriak salah seorang dari pengunjuk rasa yang meninggalkan kawasan Zona Hijau, dikutip AFP.

Baca juga: Diancam Irak karena Serang Milisi Pro-Iran di Wilayahnya, Ini Jawaban AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com