Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedutaan Besar AS di Irak Diserang, Trump Ancam Iran

Kompas.com - 01/01/2020, 18:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump melontarkan ancaman kepada Iran setelah Kedutaan Besar AS di Irak diserang.

Ucapan itu terjadi setelah massa yang merupakan pendukung faksi Hashed al-Shaabi menyerang dan membakar kedubes di Baghdad.

Trump menyatakan, serangan di Kedutaan Besar AS di Irak "diorkestrasi" oleh Iran, klaim yang dibantah oleh Teheran.

Baca juga: Demonstran Irak Pendukung Iran Serang Kedutaan Besar AS

Dalam kicauannya di Twitter, presiden 73 tahun itu menuturkan, kedubes mereka selamat berkat kesigapan militer yang ditunjang persenjataan canggih.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri karteker Adel Abdel Mahdi dan pemerintahan Irak yang bersedia menerima permintaan mereka.

"Iran bakal bertanggung jawab jika terjadi korban jiwa atau kerusakan di fasilitas kami," ujar Trump dilansir Sky News Selasa (31/12/2019).

"Mereka akan membayar HARGA YANG SANGAT MAHAL. Ini bukanlah peringatan. Ini ancaman. Selamat Tahun Baru!" lanjutnya.

Pada Selasa pagi waktu setempat, massa yang sebagian berbaju milisi berteriak "jatuhlah AS" atau "Matilah Amerika" serta "Matilah Israel" di luar kedubes.

Anggota milisi itu kemudian merangsek masuk dan mulai membakar bagian depan, dengan pasukan AS mulai berjaga di atap.

Kantor berita Reuters memberitakan, suara tembakan sempat terdengar dengan militer menembakkan gas air mata. 12 orang dilaporkan terluka.

Aksi protes itu terjadi setelah Pentagon menggelar serangan udara terhadap Hashed al-Shaabi pada Minggu (29/12/2019).

Pentagon menggelar serangan udara yang menyasar Brigade Hezbollah, salah satu faksi radikal Hashed al-Shaabi yang didukung Teheran.

Berdasarkan keterangan dari Hashed al-Shaabi, serangan itu tak hanya menewaskan 25 milisinya. Tetapi juga melukai 51 orang.

Serangan tersebut digelar sebagai balasan setelah seorang kontraktor sipil AS tewas dihantam roket pada Jumat (27/12/2019).

Baghdad merespons dan menyebut operasi militer dari AS itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah mereka.

Baca juga: Diancam Irak karena Serang Milisi Pro-Iran di Wilayahnya, Ini Jawaban AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com