Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Irak Pendukung Iran Serang Kedutaan Besar AS

Kompas.com - 31/12/2019, 23:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Demonstran Irak yang memihak Iran menyerang Kedutaan Besar AS di Baghdad buntut serangan udara yang terjadi pekan lalu.

Para pendemo itu dilaporkan berhasil menerobos dinding penjagaan, dan meneriakkan "Matilah Amerika" dalam kemarahan.

Ini adalah kali pertama dalam bertahun-tahun demonstran pro-Iran mencapai Kedutaan Besar AS, yang berdiri dengan penjagaan berlapis-lapis, dilansir AFP Selasa (31/12/2019).

Baca juga: Gelar Serangan Udara di Irak dan Suriah, AS Klaim Tewaskan 19 Milisi Pro-Iran

Serombongan besar massa, sebagian mengenakan seragam militer, berbaris menuju pos penjagaan tanpa mendapat respons dari pasukan Irak.

Dalam kicauannya di Twitter, Presiden Donald Trump menuduh Iran sudah "merencanakan" serangan di kedutaan besar mereka.

Para demonstran itu melambaikan bendera sebagai bentuk dukungan kepada kelompok paramiliter milik Irak, Hashed al-Shaabi.

Pendemo melemparkan batu, melucuti kamera pengawas, dan mengabaikan perintah dari megafon guna meninggalkan kedutaan.

Sebagai respons, militer AS menembakkan tembakan peringatan, sebelum meluncurkan gas air mata dan granat cahaya guna membubarkan massa.

Kantor pemerintahan karteker yang dipimpin Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi meminta kepada massa supaya meninggalkan tempat itu.

"Kami meminta segala agresi atau serangan terhadap kedutaan asing sangat dilarang oleh pihak keamanan," ujar kantor karteker.

Menyusul pengumuman tersebut, sejumlah massa mulai membubarkan diri. Namun ada juga yang bertahan dan mendirikan tenda.

Mereka melancarkan aksi protes buntut serangan udara yang dilakukan oleh Washington pada Minggu pekan lalu (29/12/2019).

Pentagon menggelar serangan udara yang menyasar Brigade Hezbollah, salah satu faksi radikal Hashed al-Shaabi yang didukung Teheran.

Berdasarkan keterangan dari Hashed al-Shaabi, serangan itu tak hanya menewaskan 25 milisinya. Tetapi juga melukai 51 orang.

Serangan tersebut digelar sebagai balasan setelah seorang kontraktor sipil AS tewas dihantam roket pada Jumat (27/12/2019).

Baghdad merespons dan menyebut operasi militer dari AS itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah mereka.

Baca juga: AS Serang Milisi Pro-Iran di Wilayahnya, Begini Ancaman Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com