Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Sebut Rusia Telah Unggul dalam Senjata Hipersonik

Kompas.com - 26/12/2019, 23:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, negaranya telah unggul dalam bidang senjata hipersonik di dunia.

Dalam pertemuan Dewan Kementerian Pertahanan, dia mengklaim tidak ada negara yang bisa mengembangkan seperti Kremlin.

"Negara lain berusaha mengejar ketertinggalan dengan kami," ujar Putin dalam transkrip yang dirilis Selasa (24/12/2019).

Baca juga: Perayaan HUT Ke-70, China Pamerkan Rudal Hipersonik yang Bisa Jangkau AS

Seperti Rusia, China maupun Amerika Serikat (AS) juga mengembangkan senjata hipersonik, dilaporkan CNN Rabu (25/12/2019).

Pada awal tahun ini, Beijing mengumumkan menguji coba pesawat hipersonik. Sementara AS mengganjar kontrak kepada Lockheed Martin untuk menciptakan rudal.

Sementara pada tahun lalu, Putin sudah mengumumkan sistem rudal hipersonik mereka bakal bertugas pada 2019 ini.

Dia sudah menunjukkan sejumlah senjata terbaru Rusia di 2018, yang diklaim bisa merontokkan sistem pertahanan AS maupun NATO.

Meski begitu, sejumlah analis sempat mengutarakan kebanggaan Negeri "Beruang Merah" soal kemampuan militernya tak mendapat bukti cukup.

Grafis komputer yang memperlihatkan senjata hipersonik Rusia bernama Avangard melesat melewati atmosfer Bumi.Screengrab from YouTube Grafis komputer yang memperlihatkan senjata hipersonik Rusia bernama Avangard melesat melewati atmosfer Bumi.

Negara itu disebut mengalami kemunduran yang signifikan, termasuk kecelakaan mematikan pada awal 2019 ini saat uji coba.

Meski Moskwa tidak menjabarkannya, insiden itu diduga melibatkan rudal penjelajah bertenaga nuklir Birevestnik, atau Skyfall.

Kemudian pada Selasa, jet tempur Sukhoi Su-57 mengalami tabrakan saat tes terbang di kawasan Khabarovsk, dilaporlkan media setempat.

Kantor berita TASS yang mengutip pejabat industri militer memberitakan, otoritas langsung menggelar penyelidikan awal.

Dari bukti awal, diyakini tabrakan tersebut disebabkan kegagalan teknis pada sistem kendali jet tempur Su-57.

Untungnya seperti diberitakan TASS, pilot berhasil menarik kursi pelontarnya.

Baca juga: Putin Tawarkan Senjata Hipersonik Rusia kepada AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com