Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Babi Afrika Mewabah, Malaysia Stop Impor Babi Indonesia

Kompas.com - 24/12/2019, 16:53 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia melarang peredaran babi dan produk turunannya sejak 13 Desember 2019 lalu.

Dilansir dari The Phnom Penh Post, larangan ini menyusul flu babi Afrika yang tengah mewabah.

Deputi Kementerian Agrikultur dan Industri Agro Sim Tze Tzin menyatakan turis juga dilarang membawa masuk produk berbahan babi ke Malaysia.

Petugas keamanan akan memeriksa bawaan peumpang dengan ketat. Apalagi ini puncak musim liburan dan banyak turis masuk.

Baca juga: Mentan Khawatir Wabah Flu Babi di Sumut Ganggu Ekspor RI

"Industri babi lokal nilainya 5 miliar ringgit Malaysia (Rp 16,8 miliar) dan 93 persen memenuhi kebutuhan. Pelarangan ini tidak akan memengaruhi penjualan babi di Malaysia," kata Sim.

Menurut Sim, hanya tujuh persen babi yang diimpor. Masyarakat tak perlu khawatir harga babi akan naik karena larangan ini.

Sejak November tahun lalu, Malaysia sebenarnya sudah menghentikan impor produk berbahan babi, termasuk daging babi yang dibekukan.

Produk yang dilarang berasal dari 10 negara yang terkena wabah flu babi Afrika. Kesepuluh negara itu yakni Kamboja, China, Mongolia, Vietnam, Korea Selatan, Laos, Myanmar, Filipina, dan Timor-Leste.

Baca juga: Produsen Makanan China Akui Temuan Virus Flu Babi Afrika di Pangsit Beku

Indonesia menjadi negara ke-11 yang terkena wabah ini. Kini, produk dari Indonesia juga dilarang masuk.

Sim mengatakan Kementerian Kesehatan akan merazia pusat perbelanjaan, restoran, dan toko makanan untuk memeriksa produk berbahan daging babi.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo membenarkan flu babi Afrika sudah mewabah di Indonesia.

Hingga 11 Desember, jumlah babi mati di Sumatera Utara (Sumut) akibat virus hog cholera atau kolera babi sudah mencapai 27.070 ekor di 16 kabupaten.

Matinya puluhan ribu babi itu terjadi sangat cepat. Dalam satu hari, angka kematian yang terlapor rata-rata 1.000 - 2.000 ekor per hari.

Baca juga: Cegah Penyebaran Flu Babi Afrika, Denmark Bangun Pagar di Perbatasan Jerman

Balai Veteriner Medan sudah menyatakan babi yang mati selain terjangkit hog cholera, juga terindikasi virus demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com