Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Izin Israel, Umat Kristen di Gaza Cemas Rayakan Natal

Kompas.com - 24/12/2019, 15:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Sumber Al Jazeera

GAZA CITY, KOMPAS.com - Perayaan Natal yang biasanya semarak di Kota Suci Bethlehem dan Yerusalem, tidak bisa dirasakan oleh umat Kristen di Kota Gaza, Palestina.

Dilansir Al Jazeera, umat Kristen di Jalur Gaza cemas menunggu kepastian apakah mereka bisa pergi ke dua Kota Suci itu untuk merayakan Natal.

Pada Minggu (22/12/2019), Pemerintah Israel menyatakan umat Kristen di Gaza bisa berpergian ke Yerusalem dan Tepi Barat (West Bank) yang diokupasi Israel.

Keputusan ini merevisi keputusan sebelumnya yang melarang warga Gaza pergi ke Kota Suci.

Baca juga: Rayakan Paskah, Warga Kristen Gaza Menanti Izin Israel Masuk Yerusalem

Warga Gaza yang ingin berpergian, harus mendapatkan izin yang diterbitkan Koordinator Aktivitas Pemerintah di Perbatasan Israel (COGAT). COGAT menerbitkan izin berdasarkan pertimbangan dan pemeriksaan keamanan.

Direktur Hubungan Masyarakat Gereja Ortodoks Gaza Kamel Ayyad mengatakan, hingga Senin (23/12/2019), Israel telah menerbitkan 193 izin berpergian.

Namun permintaan yang masuk di awal bulan ini saja mencapai 950. Ayyad menyayangkan proses pengajuan izin ke Israel yang tidak jelas.

Pasalnya, Israel baru membuka pengajuan izin pada 11 Desember. Namun pada 12 Desember, COGAT mengatakan umat Kristen di Gaza bisa berpergian, namun tidak ke Israel maupun ke Tepi Barat.

Baca juga: Pohon Natal Raksasa di Kota Bethlehem

"Kami kaget ketika tahu Israel tidak mau mengeluarkan izin untuk umat Kristen di Gaza yang ingin ke Tepi Barat tahun ini," kata Ayyad.

Ketidakpastian

Revisi keputusan Israel yang baru membolehkan umat Kristiani di Gaza berpergian, dinilai terlambat.

Banyak yang cemas menanti kepastian apakah mereka bisa berkumpul bersama keluarga yang tinggal di Tepi Barat pada Natal ini.

"Rencana orang berganti di menit-menit akhir. Mereka harus membatalkan perayaan di Gaza, membeli hadiah dan pakaian, mengemasi koper dan meminjam uang untuk berpergian, semua hanya dalam waktu beberapa jam," kata Elias al-Jildah, anggota Dewan Asosiasi Pemuda Kristen di Gaza (YMCA) kepada Al Jazeera.

Baca juga: Cerita Pemuda Palestina di Gaza yang Kesulitan untuk Menikah...

Ketidakjelasan izin Israel ini menimbulkan kecemasan umat Kristiani di Gaza. Al-Jildah misalnya, tidak pernah berhasil mengantongi izin sejak 2015.

Pemerintah Israel tidak pernah mengungkapkan alasan pengajuan izinnya ditolak. Setiap Natal, ia hanya bisa mencoba kembali dan berharap.

"Saya sangat ingin bisa beribadah di Gereja Kelahiran di Bethlehem bersama keluarga saya. Saya juga ingin bisa mengunjungi adik ipar dan sepupu-sepupu di Tepi Barat," ujar al-Jildah.

Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com