Status Sajid yang notabene ipar Baghdadi sebagai informan mengantarkan Baghdad ke terowongan gurun dekat Qaim, di mana mereka menemukan lokasi rahasia berisi peta hingga senjata ringan.
Pakar ISIS Hisham Hashimi mengatakan, temuan itu mengantarkan intelijen ke lingkaran penyelundupan yang mungkin digunakan Baghdadi.
Dari situ, mereka mendapatkan informasi bahwa Pemimpin ISIS itu berada di Barisha, desa dekat Provinsi Idlib, selama lima hari terakhir.
Baghdadi diyakini berusaha untuk mengeluarkan keluarganya ke Turki berbekal bantuan dari pria bernama Abu Mohamed al-Halabi.
Halab atau Abu Mohamed Salama adalah komandan kelompok bernama Hurras al-Din, yang memilih lepas dari Hayat Tahrir al-Shams setelah sebelumnya berpisah dengan Al-Qaeda.
Selain itu seperti dikutip Reuters, pejabat anonim keamanan Irak menerangkan mereka menangkap informan lain, Ismael al-Ethawi yang merupakan pembantu Baghdadi.
Dari Ethawi, mereka mendapatkan "kepingan teka-teki yang hilang", seperti berbagai lokasi yang digunakan, atau taktik pertemuan Baghdadi.
Berbekal pernyataannya, Irak memahami bahwa Baghdadi sering bertemu para komandannya di minibus berisi sayur untuk menghindari deteksi.
Baca juga: Sebelum Tewas, Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Berusaha Selundupkan Keluarganya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.