Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bersiap untuk "Hadiah Natal" Tak Menyenangkan dari Korea Utara

Kompas.com - 21/12/2019, 09:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP,Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS disebut bersiap menghadapi "hadiah Natal" tak menyenangkan yang pernah dilontarkan oleh Korea Utara.

Ancaman itu, seperti diwartakan Sky News Jumat (20/12/2019), bisa saja peluncuran rudal balistik atau uji coba senjata nuklir.

Langkah itu bakal mengakhiri moratorium penghentian tes senjata yang Korea Utara deklrasikan sendiri, sekaligus memanaskan situasi kawasan.

Baca juga: Tenggat Waktu Negosiasi Mendekat, Trump Awasi Korea Utara

Kebijakan Pyongyang itu juga mengancam tujuan utama Presiden Donald Trump, yakni denuklirisasi di Semenanjung Korea.

"Korut merupakan satu dari sekian banyak negara yang sangat kami awasi," kata Jenderal Mark Milley, Chairman Kepala Staf Gabungan.

Kepada awak media, Milley menjamin aliansi AS dengan Jepang dan Korea Selatan "solid laksana batu", dan siap membela kepentingan bersama.

Milley menolak menjelaskan kesiapan seperti apa yang dilakukan tiga negara menyambut "hadiah Natal" tak menyenangkan dari Pyongyang ini.

"Korut sudah mengindikasikan banyak hal saat ini. Jadi, kami sudah bersiap untuk apa pun," kata jenderal dari Angkatan Darat itu.

Berbicara di sebelahnya, Menteri Pertahanan Mark Esper mengemukakan Washington pada dasarnya "siap bertarung", namun dia ingin menekankan diplomasi.

"Saya tetap berharap kami bisa memulai proses (denuklirisasi) lagi, dan tetap berada di koridor diplomasi," ujar Esper dilansir AFP.

Pada awal Desember ini, Korea Utara sudah menjanjikan "hadiah Natal" tak menyenangkan jika AS tak menawarkan pendekatan denuklirisasi baru.

Negara komunis itu sempat mengklaim menggelar "uji coba penting" di situs peluncuran satelit Sohae yang sebelumnya ditutup.

AS menyatakan itu adalah tes mesin, namun pakar mengkhawatirkan jika mereka hendak mencoba rudal balistik antar-benua (ICBM).

Baca juga: Korea Utara Kembali Gelar Tes Krusial

Pemimpin Kim Jong Un sudah mengultimatum supaya AS datang membawa tawaran baru, paling lambat sebelum pidato Tahun Baru 1 Januari 2020.

Pyongyang kemudian menegaskan, terserah AS mereka ingin mendapatkan "hadiah Natal" seperti apa yang bakal diterima.

Memanasnya Korea Utara dan AS dipicu gagalnya pertemuan kedua antara Presiden Donald Trump dengan Kim Jong Un.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Hanoi, Vietnam, pada akhir Februari itu, kedua pemimpin gagal mendapatkan kesepakatan.

Victor Cha, pakar di CSIS mengutarakan bahwa berdasarkan peninjauan di situs peluncuran, dia menyebut Korut siap "beraksi".

Dia memprediksi uji coba ke depan adalah rudal balistik berbasis laut, atau bahan bakar roket, yang membuat AS maupun sekutunya kaget.

Baca juga: Korea Utara Mengancam Bakal Beri Hadiah Natal, Ini Peringatan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com