WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Langkah bersejarah dilakukan DPR AS dengan menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.
Dalam persidangan Rabu (18/12/2019), pasal Penyalahgunaan Kekuasaan dan Menghalangi Penyelidikan Kongres dibahas.
Hasilnya, dua pasal pemakzulan tersebut disetujui dengan 230-197 untuk penyalahgunaan kekuasaan, dan 229-198 untuk menghalangi penyelidikan Kongres.
Baca juga: Presiden Donald Trump Resmi Dimakzulkan di Level DPR AS
Setelah dari DPR AS, proses pemakzulan Trump bakal berlangsung di level Senat yang diagendakan bersidang pada Januari 2020.
Banyak kalangan berpandangan di Senat, sang presiden bisa lolos mengingat mayoritas dipegang oleh partainya, Republik.
Editor The Telegraph Ben Riley-Smith menulis jika berhasil lolos dari Senat, dia bisa menghadapi situasi tak pasti jelang Pilpres AS 2020.
Dalam tulisannya, Riley-Smith memaparkan belum pernah dalam sejarah seorang Presiden AS bisa menang lagi setelah pemakzulan.
Dia merujuk kepada presiden ke-17 AS, Andrew Johnson, yang sempat dimakzulkan oleh Kongres pada 1868 silam.
Semua berawal ketika Johnson yang merupakan politisi Demokrat tengah berupaya membangun kembali wilayah Selatan yang hancur selepas Perang Saudara.
Politisi dari "Radikal Republik" mendorong legislasi untuk menghukum petinggi Konfederasi, dan melindungi hak budak yang baru saja dibebaskan.
Namun, Johnson yang merupakan salah satu presiden termiskin AS menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan setiap upaya Republik.
Pada Maret 1868, Kongres mengesahkan UU Masa Jabatan yang membatasai kemampuan presiden memecat kabinetnya tanpa persetujuan dewan.
Dilansir BBC, Johnson membalas dengan membubarkan seluruh kabinetnya termasuk sang rival, Edwin Stanton, ketika Kongres tengah reses.
Keputusan untuk mendepak Stanton menjadi bumerang bagi Johnson, di mana Republik langsung merilis 11 pasal pemakzulan.
Baca juga: Trump Resmi Dimakzulkan, Ketua DPR AS: Hari yang Menyedihkan bagi Amerika
Pada akhirnya di level Senat, satu suara yang dibutuhkan untuk mencapai dua per tiga dukungan urung tercapai, dan dia pun selamat.