Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Surat, Trump Tuduh Pemakzulan Dirinya "Kudeta" dan "Perang atas Demokrasi AS"

Kompas.com - 18/12/2019, 18:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump menulis surat berisi kemarahan kepada DPR AS jelang sidang pemakzulan terhadap dirinya.

Dalam suratnya kepada Ketua DPR Nancy Pelosi, presiden 73 tahun itu menuding terdapat upaya "kudeta" melalui sidang itu.

Tak hanya itu. Trump juga menyebut proses pemakzulan dirinya yang dilakukan Demokrat di DPR AS "perang atas demokrasi AS".

Baca juga: Jelang Malam Pemakzulan, Trump Kirim Surat Penuh Kemarahan ke Ketua DPR AS

Dilansir Al Jazeera Selasa (17/12/2019), presiden ke-45 AS itu memulai suratnya dengan menyampaikan "protes terkuat" atas proses dirinya dimakzulkan.

Dia menuturkan bahwa dua pasal pemakzulan yang disetujui Komite Yudisial DPR AS tidak sah karena dirinya tidak melakukan kesalahan apa pun.

"Engkau telah merendahkan sebuah makna dari kata yang sebenarnya sudah sangat menjijikkan, pemakzulan!" ujar Trump dalam surat penuh kemarahan itu.

Dia menuding Demokrat yang menguasai House of Representatives sudah melanggar sumpah jabatan dengan memroses pasal tak sah tersebut.

"Kalian melanggar kesetiaan terhadap Konstitusi, dan juga merupakan pernyataan perang terbuka terhadap demokrasi AS," tegasnya.

Dia bersikeras tidak melakukan kesalahan dalam percakapan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada 25 Juli lalu.

"Setiap kali saya berbicara dengan pemimpin asing, saya mengedepankan kepentingan AS, seperti yang saya lakukan dengan Presiden Zelensky," ujarnya.

Suami Melania itu kemudian menyindir ucapan Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang mengungkapkan, Demokrat sudah bersiap untuk memakzulkannya sejak dia pertama kali menjabat.

"Ketua Pelosi, pekan lalu engkau telah mengaku sudah mempersiapkan pemakzulan ini selama 2,5 tahun. Jauh sebelum percakapan telepon ini terjadi," sindir Trump.

Dia mengomentari bagaimana dia hendak dimakzulkan dengan sederet prestasi yang diklaimnya. Seperti penciptaan tujuh lapangan kerja baru.

Kemudian pemerintahannya yang bisa menciptakan angkatan baru dalam militer AS, Pasukan Angkasa, hingga mengalahkan ISIS.

Baca juga: Jelang Pemakzulan Trump, Ini yang Perlu Anda Ketahui

"Ini tak lebih dari upaya kudeta dan ilegal yang coba dilakukan salah satu kubu hanya berdasarkan sentimen," tuduh Trump.

Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com