Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS Bela Kritikan Mesut Oezil soal Penanganan China atas Muslim Uighur

Kompas.com - 18/12/2019, 14:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberikan dukungan bagi pesepak bola Mesut Oezil yang mengkritik penanganan China atas Muslim Uighur.

Dalam kritikannya di media sosial, gelandang Arsenal itu mengomentari penindakan yang dilakukan Beijing, hingga diamnya Muslim.

Buntut dari komentarnya itu, media pemerintah China, CCTV, langsung memblokir tayangan Liga Inggris antara Arsenal versus Manchester City Minggu (18/12/2019).

Baca juga: Wapres Bantah Ormas Islam Indonesia Disuap Pemerintah China Terkait Muslim Uighur

Harian setempat, Global Times, dalam editorialnya memberitakan pertandingan yang dimenangkan City dengan skor 3-0 itu tak akan ditayangkan.

Pasalnya, pernyataan Mesut Oezil itu tak hanya "mengecewakan fans, namun juga badan pengelola sepak bola setempat".

Dukungan pun diberikan Menlu AS Pompeo melalui kicauannya di Twitter, sebagaimana diberitakan Sky News Selasa (17/12/2019).

Pompeo mengatakan, Partai Komunis China (CCP) bisa saja memblokir Oezil maupun pertandingan Arsenal selama satu musim penuh, tetapi kebenaran bakal terungkap.

"CCP tidak akan bisa menyembunyikan pelanggaran HAM mereka atas Muslim Uighur, dan keyakinan lain di seluruh dunia," tegasnya.

Sementara Direktur Regional Amnesty International Nicholas Bequelin berujar, The Gunners, julukan Arsenal, tak boleh menyerah pada tekanan.

"Ketika pemain mereka dikritik oleh sebagian orang di China, penting mereka untuk tak menyerah dan menahan hak Oezil mengekspresikan kebebasan berbicaranya," terangnya.

China disebut merupakan salah satu pasar besar bagi Premier League, dengan hak siar terjual 700 juta dollar AS (Rp 9,8 triliun) untuk durasi musim 2019-2022.

PBB maupun kelompok HAM lainnya memprediksi, ada satu juta orang, sebagian besar Muslim Uighur, ditahan di kamp di Xinjiang.

Sebuah dokumen yang dirilis pada November lalu sempat mengungkapkan bagaimana penanganan yang dilakukan Beijing terhadap etnis minoritas itu.

China membantah telah melakukan kekerasan terhadap Uighur, dan beralasan mereka berusaha melakukan kampanye anti-terorisme.

Baca juga: UU soal Muslim Uighur Disahkan, China: AS Bakal Membayar Akibatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com