BRINDISI, KOMPAS.com - Sebanyak 54.000 warga kota di selatan Italia harus dievakuasi menyusul penemuan bom era Perang Dunia II milik Inggris.
Jumlah itu melebihi 60 persen dari total populasi Brindisi, di mana mereka diminta menjauh dari "zona merah" dengan radius 1.617 meter.
Corriere della Sera dikutip Sky News Senin (16/12/2019) memberitakan, operasi itu adalah evakuasi terbesar dalam sejarah di Italia.
Baca juga: Granat Asap Pertama Kali Diproduksi pada Perang Dunia II untuk Sinyal dan Kamuflase
Bom era Perang Dunia II itu diyakini dijatuhkan pada 1941 silam, mempunyai panjang satu meter dan mengandung 40 kg dinamite.
Peledak itu tidak sengaja ditemukan pada November lalu, ketika tengah dilakukan pekerjaan perbaikan di gedung bioskop.
Selain warga dievakuasi, proses penonaktifan bom pada Minggu (16/12/2019) juga menutup bandara, stasiun kereta, hingga dua rumah sakit.
Kemudian sekitar 200 tahanan yang berada di penjara Lecce, sekitar 38 km jauhnya dari Brindisi, juga harus diungsikan.
Sekitar pukul 13.00 waktu setempat dilansir The Guardian, tim gegana mengumumkan mereka sudah berhasil mematikan bom itu.
Selanjutnya, bom Perang Dunia II tersebut bakal dibawa ke sebuah area terpencil pada Senin untuk diledakkan.
Penemuan bom yang masih aktif merupakan masalah di kota Italia, terutama wilayah yang berbatasan dengan Austria.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan