Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pembicara di Singapura, Ini 3 Kecemasan Obama setelah Tak Menjabat

Kompas.com - 16/12/2019, 20:12 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Kemudian, ayah dari dua orang putri itu menyinggung media sosial sebagai persoalan ketiga yang begitu diperhatikannya.

“Awalnya kita pikir media sosial baik. Saya tidak akan terpilih jika tidak ada media sosial yang sangat berperan meningkatkan antusiasme pemilih, relawan, dan donor," terangnya.

Namun, presiden pertama dari Afro-Amerika itu menekankan semakin meningkatknya penggunaan media sosial untuk menyebarkan kebencian serta hoaks adalah fenomena yang merisaukan.

"Yang jadi sumber masalah sekarang bukan lagi perbedaan opini, melainkan setiap orang punya kebenaran masing-masing. Termasuk menggunjingkan hal yang sudah jelas mana benar dan mana salah," paparnya.

Baca juga: Perang Dagang, Trump Kembali Sentil China dan Menyalahkan Obama

Resep-resep Kepemimpinan

Selama jadi pembicara di Singapura, Obama juga membagikan pandangannya mengenai kepemimpinan, di mana dia menegaskan pentingnya regenerasi di politik.

Presiden yang berkuasa pada periode 2009 sampai 2017 itu menyindir para pemimpin senior uzur yang tidak kunjung membuka jalan bagi generasi muda.

“Seorang pemimpin harus ingat bahwa dia dipilih untuk melayani, bukan untuk berkuasa seumur hidup, bukan untuk kepentingan kekuasaan sendiri," jelasnya.

Dia berkata biasanya semakin lama seseorang berkuasa, maka mulai muncul keinginan memenuhi kepentingan diri sendiri daripada negara.

Baca juga: Trump Sebut Joe Biden Bagus Jadi Wapres AS karena Jilat Barack Obama

Terakhir, lulusan Harvard ini membagikan filosofinya bahwa untuk jadi pemimpin yang baik, orang itu harus tahu bagaimana mengenali, membimbing, dan memberdayakan talenta lain.

Dia menuturkan calon pemimpin tersebut harus membangun sebuah tim dengan talenta yang beranekaragam, dan meletakannya di mana mereka akan bersinar.

"Jangan malahan takut karena ada yang lebih pintar dari kita. Inilah yang saya lakukan di Gedung Putih ketika menjabat," klaimnya.

Acara bertajuk "In Conversation with President Barack Obama" ini digelar oleh The Growth Faculty, sebuah perusahaan Australia yang khusus menggelar seminar bisnis dengan menghadirkan pembicara ternama internasional.

Nama-nama besar yang pernah diundang adalah mantan kandidat presiden dari Demokrat Hillary Clinton, peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, dan aktor George Clooney.

Adapun ini adalah kali pertama bagi mereka untuk menghelat diskusi di Singapura, setelah sebelumnya diselenggarakan di Australia.

Baca juga: Desember, Barack Obama Dijadwalkan Jadi Pembicara di Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com