Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Disebut Bakal Umumkan Penarikan 4.000 Tentara dari Afghanistan

Kompas.com - 16/12/2019, 08:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) disebut bakal mengumumkan penarikan sekitar 4.000 tentara dari Afghanistan, demikian laporan media lokal.

Kabar itu berembus setelah Washington bernegosiasi dengan Taliban pada pekan lalu untuk menurunkan ketegangan, atau bahkan mencapai gencatan senjata.

Negosiasi itu sempat berhenti pada Kamis (12/12/2019) buntut serangan di pangkalan AS di utara Kabul, di mana dua warga sipil tewas.

Baca juga: 6 Orang Tewas Diserang di Afghanistan, Salah Satunya Dokter asal Jepang

Pada Sabtu (14/12/2019), NBC yang mengutip tiga sumber pejabat AS melaporkan Washington berniat memulangkan 4.000 tentara dari Afghanistan.

Pentagon disebut menempatkan sekitar 13.000 personel, dengan jumlahnya mengalami pertambahan karena faktor rotasi pasukan.

Dua dari tiga sumber mengungkapkan, ada pasukan yang bakal ditempatkan lebih awal. Tapi ada juga yang tidak akan diganti begitu misi mereka selesai.

November lalu, Presiden Donald Trump mengatakan dia ingin mengurangi keberadaan pasukan di Afghanistan hingga 8.600.

Sementara CNN memberitakan, pemerintahan Trump bakal mengumumkan keputusan itu pekan ini, dikutip AFP Minggu (15/12/2019).

Juru bicara pasukan AS di Afghanistan mengatakan, mereka masih belum menerima perintah dari Washington soal pengurangan itu.

"Kami masih berkomitmen penuh memastikan Afghanistan tak jadi persembunyian teroris yang mengancam AS maupun sekutunya," ujar si juru bicara.

Berdasarkan rancangan kesepakatan yang disetujui September lalu, Pentagon sepakat untuk memulangkan pasukannya.

Sebagai gantinya, Taliban diharuskan mengurangi kekerasan, setuju bernegosiasi dengan Kabul, dan menjamin keamanan tertentu.

Trump sudah menekankan perlunya gencatan senjata ketika pada awal Desember, dia melakukan kunjungan dadakan ke Pangkalan Bagram.

Di sana, presiden berusia 73 tahun itu merayakan Thanksgiving, dan bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

Jika memungkinkan, presiden asal Partai Republik itu menghendaki pengurangan keterlibatan militer AS di negara lain.

Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Masjid Afghanistan Jadi 62 Orang, Taliban Bantah Terlibat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com