Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Jurnalis China Dimaafkan Netizen karena Fotonya Beredar | Arab Saudi Cabut Aturan Pisahkan Pria dan Wanita

Kompas.com - 14/12/2019, 15:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pekan ini, pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka mencabut aturan yang memisahkan pria dan wanita.

Pernyataan itu muncul di tengah upaya reformasi yang dilakukan demi mengurangi ketergantungan negara itu akan minyak.

Kemudian dari China, seorang jurnalis mendapatkan permintaan maaf dari netizen meski membuat kesalahan setelah fotonya beredar.

Kedua artikel itu masuk dalam kabar dunia sepekan yang terjadi sepanjang Senin (9/12/2019) hingga Sabtu (14/12/2019).

1. "Saya Tak Ingin Mati, Saya Ingin Melihat Mereka Dihukum Mati"
Sebuah kalimat terakhir terlontar dari gadis 23 tahun yang dibakar hidup-hidup di Uttar Pradesh, India, sebelum dia tewas.

Dia dinyatakan tewas pada pukul 23.40 Jumat waktu setempat (6/12/2019) setelah terkena serangan jantung di Rumah Sakit Safdarjung, Delhi.

Gadis 23 tahun itu dilarikan ke Safdarjung dari Lucknow setelah menderita luka bakar hingga 90 persen akibat dibakar hidup-hidup.

Kalimat terakhir yang diucapkan oleh gadis itu sebelum dia tewas bisa Anda baca selengkapnya di sini.

2. Arab Saudi Cabut Aturan Memisahkan Pria dan Wanita di Restoran
Pemerintah Arab Saudi menyatakan, mereka mencabut aturan memisahkan pria dan wanita saat berada dalam restoran.

Pengumuman itu disampaikan Kementerian Hubungan Pedesaan dan Perkotaan Saudi, dan menjadi upaya reformasi negara itu.

Seperti apa pernyataan lengkap pemerintah Arab Saudi mengenai pencabutan aturan itu, silakan Anda di tautan ini.

3. China Larang Kantor Pemerintah Pakai Komputer dan "Software" Buatan Asing
Pemerintah China memerintahkan kantor pemerintah untuk menyingkirkan komputer ataupun software buatan asing.

Keputusan itu dibuat oleh Komite Pusat Partai Komunis China, di mana mereka mewajibkan kantor pemerintah menggunakan teknologi lokal.

Menurut keterangan pakar, keputusan itu bakal berimbas kepada 30 juta komputer maupun "software" yang menggunakan produk asing.

Apa yang menjadi dasar bagi Beijing dalam menerapkan kebijakan itu, Anda bisa membacanya di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com