Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Uganda Mengaku Bisa Bunuh Nyamuk dengan Kentut, Ini Faktanya

Kompas.com - 13/12/2019, 19:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KAMPALA, KOMPAS.com - Pekan ini, beredar pemberitaan tentang seorang pria di Uganda yang mengaku bisa membunuh nyamuk menggunakan kentut.

Bahkan, pria itu mengklaim dia sampai dipekerjakan oleh perusahaan obat nyamuk untuk meneliti gas buangnya yang sedemikian "dahsyat" itu.

Semua berawal ketika tabloid Inggris The Sun memublikasikan artikel bertanggal 10 Desember soal pria Uganda itu.

Baca juga: Bersiaplah, Kontes Kentut Pertama di India Bakal Digelar Bulan Ini

Artikel itu menceritakan tentang Joe Rwamirama, pria asal Kampala yang mengaku membunuh nyamuk menggunakan kentut.

Dia mengaku berbau seperti orang normal. Dia mandi dan makan tidak aneh-aneh. "Kentut saya juga seperti orang normal," katanya.

Hanya bagi nyamuk, gas buangannya itu terbilang mematikan. Bahkan, dia jauh lebih berbahaya dibanding bom atom yang jatuh di Hiroshima pada 1945.

Pria berusia 44 tahun itu mengaku kentutnya mematikan hingga radius 9 kilometer, dengan warga desanya belum pernah terkena malaria karena jasanya.

Pemberitaan itu kemudian mengutip keterangan tukang cukur lokal bernama James Yoweri yang mengatakan Rwamirama dihormati oleh warga sekitar.

"Jika dia datang, maka kami tahu nyamuk-nyamuk itu bakal musnah. Kentutnya sudah menyingkirkan penyakit," terangnya.

Kemudian kepala desa menuturkan bagaimana dia mengajak Rwamirama untuk membantunya membasmi nyamuk yang mengganggu penduduk.

Baca juga: Sembunyi dari Kejaran Polisi, Buronan Tertangkap Gara-gara Suara Kentut

Fakta Sebenarnya

Berdasarkan keterangan dari situs snopes.com, diketahui pemberitaan soal Rwamirama yang bisa membunuh nyamuk dengan kentut adalah hoaks.

Cerita itu berawal di sebuah situs bernama Ihlayanews pada 9 Desember dengan sangkalan nuusparodie waarvan jy hou (parodi baru yang Anda suka).

Dalam keterangan di Facebook, Ihlayanews menyebut diri mereka sebagai situs parodi yang berisi berbagai berita satir.

"Semua artikel di situ kami adalah bagi orang dewasa yang suka dengan humor-humor gelap," tulis Ihlayanews sebagai disclaimer.

Artikel itu kemudian dipublikasikan oleh Newsbreak dan Talk of Najia, yang segera beredar di berbagai media dunia.

Dalam realitasnya, foto yang menampilkan seorang pria sebagai Joe Rwamirama diambil oleg Reuters pada Juli 2019.

Caption yang benar adalah "pekerja kesehatan memeriksa temperatur seorang pria sebagai bagian dari pemindaian ebola di Rumah Sakit Umum Goma, Republik Demokratik Kongo, pada 15 Juli 2019".

Adalah Newshub yang pertama kali merilis laporan bahwa itu hoaks, dengan New Zealand Herald segera menghapusnya.

Baca juga: Rekam Aksi Kentut di Tempat Kerja, Pria Ini Dipecat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com