Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Gelar Uji Coba, Trump: Kim Jong Un Bisa Kehilangan Semuanya

Kompas.com - 09/12/2019, 09:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump memperingatkan Kim Jong Un setelah Korea Utara mengklaim melakukan tes "sangat penting".

Pada Sabtu (7/12/2019), Korea Utara mengumumkan bahwa tes itu dilaksanakan di situs satelit Sohei, tanpa merinci apa yang mereka lakukan.

"Hasil tes itu nantinya bakal digunakan sebagai bahan pertimbangan kebijakan strategis," lansir media Korea Utara, KCNA.

Baca juga: Korea Utara Klaim Gelar Tes yang Sangat Penting

Situs satelit Sohei tempat dilakukannya tes itu pernah diumumkan bakal ditutup Kim menyusul pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Dilansir AFP Minggu (8/12/2019), Trump kemudian merespons tes "sangat penting" itu melalui kicauan di Twitter.

"Kim Jong Un terlalu pintar jika harus kehilangan semuanya jika dia menunjukkan sikap bermusuhan," ulas presiden 73 tahun itu.

Beberapa jam sebelum tes itu terjadi, Trump sempat berkata dia bakal "kaget" jika Korut menunjukkan sikap bermusuhan.

Presiden dari Partai Republik itu merujuk kepada kesepakatan denuklirisasi yang dia tandatangani bersam Kim pada Juni 2018 di Singapura.

Trump mengklaim Kim tidak ingin merusak hubungan khusus dengannya, dan menyebut Pemimpin Korut itu tak bakal mencampuri Pilpres AS 2020.

"Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa. Tapi harus melakukan denuklirisasi seperti yang dijanjikan," tegasnya.

Sejak pertemuan perdana di Singapura pada Juni 2018, keduanya sudah melangsungkan dua pertemuan tambahan di 2019.

Tetapi sejak pertemuan kedua di Vietnam akhir Februari lalu, perundingan denuklirisasi buntu dengan kedua kubu saling melemparkan tuduhan.

Pyongyang mendesak AS supaya datang dengan pendekatan baru sebelum akhir tahun, dan mengancam mereka akan mengambil "jalan lain".

Baca juga: Kembali Disebut Trump Pria Roket, Kim Jong Un Tidak Senang

"NATO, China, Rusia, Jepang, dan seluruh dunia bersepakat pada isu ini (denuklirisasi Korea Utara)," jelas Trump.

Dalam kesempatan terpisah, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien dalam program Face the Nation ditanya apakah Korut melanjutkan program nuklir.

"Saya berharap tidak. Itu akan menjadi kesalahan besar di pihak Korea Utara," ujar O'Brien dalam program yang disiarkan CBS News itu.

Dia menjelaskan, Kim Jong Un sudah menandatangani kesepakatan denuklirisasi, dan berharap dia akan memenuhi perjanjian tersebut.

"Saya berharap dia benar-benar merealisasikan apa yang ditandatanganinya di Singapura. Kami berharap demikian," ujarnya.

Pada Sabtu, Moon yang menelepon Trump di mana kedua pemimpin sepakat untuk mempertahankan dialog dengan Pyongyang.

Baca juga: Media Korea Utara Sebut Kim Jong Un dan Trump Punya Hubungan Khusus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com