Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Klaim Gelar Tes yang "Sangat Penting"

Kompas.com - 09/12/2019, 07:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengklaim, mereka menggelar tes yang "sangat penting" di tengah buntunya perundingan dengan AS.

Media pemerintah KCNA melansir, tes itu dilakukan di situs satelit Sohae, dengan hasilnya digunakan sebagai bahan pertimbangan kebijakan strategis negara.

Diwartakan baik BBC atau AFP Minggu (8/12/2019), Korea Utara tidak menjabarkan tes "sangat penting" yang mereka gelar itu.

Baca juga: Korea Utara Sebut Trump sebagai Orang Tua dengan Gangguan Kecerdasan

Para pakar meyakini, tes yang dihelat Pyongyang kemungkinan mesin peluncur satelit, atau malah rudal balistik antar-benua.

Situs satelit Sohae yang jadi lokasi tes sempat diumumkan ditutup oleh Pemimpin Korut Kim Jong Un saat bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Kesepakatan dalam pertemuan yang digelar pada tahun lalu itu dibuat sebagai bagian dari upaya membangun kepercayaan.

Klaim uji coba itu terjadi di tengah ucapan diplomat Korut bahwa mereka enggan melakukan perundingan denuklirisasi dengan AS.

Duta Besar untuk PBB Kim Song mengecam "kebijakan bermusuhan" yang dilakukan Washington dalam beberapa bulan terakhir.

"Karena itu, untuk saat ini Korea Utara mengesampingkan denuklirisasi dengan AS dari meja negosiasi," tegas Kim.

Pyongyang sudah memberikan tenggat waktu bagi AS hingga akhir tahun nanti untuk mencoba pendekatan negosiasi yang baru.

Jika tidak, mereka mengancam bakal menerapkan "langkah baru", di mana diprediksi bakal diumumkan dalam Pidato Tahun Baru Kim Jong Un.

Selain itu pada pekan lalu, Korea Utara mulai melancarkan serangan verbal kepada Presiden AS Donald Trump.

Mereka menyebut Trump sebagai "orang tua dengan gangguan kecerdasan (dotage of a dotard)" setelah sang presiden menyebut Kim "Pria Roket".

Selain itu di sela pertemuan NATO di Inggris, presiden 73 tahun itu sempat menyebut militer AS sebagai yang terkuat di dunia.

Pakar  menduga, ancaman Korut seperti meluncurkan satelit jika tidak mendapatkan konsesi dari Washington dari pada rudal balistik.

Baca juga: Korea Utara: Perdana Menteri Jepang Dungu Sempurna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com