PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengklaim, mereka menggelar tes yang "sangat penting" di tengah buntunya perundingan dengan AS.
Media pemerintah KCNA melansir, tes itu dilakukan di situs satelit Sohae, dengan hasilnya digunakan sebagai bahan pertimbangan kebijakan strategis negara.
Diwartakan baik BBC atau AFP Minggu (8/12/2019), Korea Utara tidak menjabarkan tes "sangat penting" yang mereka gelar itu.
Baca juga: Korea Utara Sebut Trump sebagai Orang Tua dengan Gangguan Kecerdasan
Para pakar meyakini, tes yang dihelat Pyongyang kemungkinan mesin peluncur satelit, atau malah rudal balistik antar-benua.
Situs satelit Sohae yang jadi lokasi tes sempat diumumkan ditutup oleh Pemimpin Korut Kim Jong Un saat bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Kesepakatan dalam pertemuan yang digelar pada tahun lalu itu dibuat sebagai bagian dari upaya membangun kepercayaan.
Klaim uji coba itu terjadi di tengah ucapan diplomat Korut bahwa mereka enggan melakukan perundingan denuklirisasi dengan AS.
Duta Besar untuk PBB Kim Song mengecam "kebijakan bermusuhan" yang dilakukan Washington dalam beberapa bulan terakhir.
"Karena itu, untuk saat ini Korea Utara mengesampingkan denuklirisasi dengan AS dari meja negosiasi," tegas Kim.
Pyongyang sudah memberikan tenggat waktu bagi AS hingga akhir tahun nanti untuk mencoba pendekatan negosiasi yang baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.