Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Disebut Trump "Pria Roket", Kim Jong Un Tidak Senang

Kompas.com - 05/12/2019, 17:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un disebut tidak senang kembali disebut "Pria Roket" oleh Presiden AS Donald Trump.

Pernyataan itu keluar dari Kepala Staf Tentara Rakyat Korea Pak Jong Chon, di mana peringatan juga diberikan kepada AS.

Dalam konferensi pers di sela pertemuan NATO, Trump mendapat pertanyaan mengenai perkembangan negosiasi denuklirisasi dengan Korut.

Baca juga: Timeline Hubungan Trump dan Kim Jong Un: Si Pria Roket hingga Orang Tua Gila

Presiden 73 tahun itu kemudian menjawab bahwa hubungannya dengan Kim Jong Un baik-baik saja. Malah, dia mengklaim Korut tak meluncurkan rudal.

"Karena itu saya menjulukinya Pria Roket," jelas Trump dalam jumpa pers, sebagaimana diwartakan CNN Kamis (5/12/2019).

Julukan itu begitu viral pada 2017. Ketika itu, Trump dan Kim terlibat perang komentar dan saling melontarkan ancaman.

Suami Melania itu kemudian menyiratkan bahwa pemerintahannya bisa saja mengerahkan militer jika diperlukan.

"Kami mempunyai kekuatan militer terhebat di dunia. Saya berharap kami tak perlu menggunakannya. Namun jika terpaksa, kami akan menggunakannya," katanya.

Pak merespons dengan mengatakan Kim "tidak senang" dengan pernyataan yang dia sebut "tak diinginkan" keluar dari Trump.

Dia menuturkan mengakui bahwa presiden ke-45 AS itu menyampaikan prasyarat sebelum mengerahkan kekuatan militer.

Meski begitu, dia tetap "kecewa" dengan sikap Trump. "Gertak sambal seperti itu bisa jadi membuat situasinya lebih buruk," ujarnya.

"Menggunakan militer kepada DPRK (nama resmi Korut) hanya akan mendatangkan bencana bagi AS," tutur Pak kembali.

Baca juga: Korut Rilis Gambar Kim Jong Un Tunggangi Kuda Putih di Gunung Keramat Paektu

John Delury, Profesor Hubungan Internasional di Universitas Yonsei berujar, jawaban Pak itu membuatnya khawatir.

Sebabnya, jawaban tersebut berpotensi membawa kembali ke 2017, di mana Trump dan Kim Jong Un saling mengejek dan mengancam.

"Mungkin sedikit lebih pendek dari apa yang Kim katakan. Tapi, hampir sama seperti Kim hendak berkata 'aku tak percaya lagi padamu'," paparnya.

Selain itu, apa yang disampaikan Pak memperkuat bahwa pemerintah Korut sangat sensitif jika Dinasti Kim dihina.

November lalu, Pyongyang menyebut mantan Wakil Presiden Joe Biden sebagai "anjing gila yang pantas dihajar sampai mati".

Hinaan itu tercetus setelah tim kampanye Biden merilis video yang menyebut Kim sebagai diktator dan tiran.

Baca juga: Tersinggung oleh Ledekan Rocket Man, Kim Jong Un Takkan Menyerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com