WATFORD, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebagai "si muka dua".
Sebutan itu muncul setelah Trudeau bersama sejumlah pemimpin dunia lainnya terekam bergosip tentang Trump di pertemuan NATO.
Semua terjadi ketika Trudeau bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron, PM Inggris Boris Johnson, PM Belanda Mark Rutte, dan Putri Anne.
Baca juga: Para Pemimpin Dunia Terekam Kamera Bergosip soal Trump di Pertemuan NATO
Saat itu, Johnson sempat mengomentari soal keterlambatan Macron, yang dijawab Trudeau bahwa pemimpin Perancis itu harus melakoni konferensi pers.
"Oh ya, ya, ya. Dia mengumumkan...," ujar Trudeau kepada Macron. Bibirnya lalu terkatup sembari mendengarkan penjelasan Macron.
Dilansir Sky News, Rabu (4/12/2019), Trump menyebut Perdana Menteri Kanada berusia 47 tahun itu sebagai "si muka dua".
Selain itu, presiden ke-45 AS itu juga mengeluhkan bagaimana Kanada tidak membayar iuran NATO sebesar dua persen dari total GDP.
"Dia adalah pria yang baik. Tapi, saya menyebutnya demikian karena dia tak membayar sesuai yang dijanjikan. Dia tak senang dengan itu," paparnya.
Selain itu, dia memutuskan untuk membatalkan agenda konferensi pers terakhir yang seharusnya digelar seusai pertemuan.
Dalam rekaman saat para pemimpin NATO itu berkumpul, Trump terdengar menjawab alasannya membatalkan jumpa pers.
Saat itu, sebuah suara terdengar mengatakan bahwa Trump selalu menghabiskan banyak waktu dalam sesi pertanyaan.
"Dan kalian tahu apa yang akan mereka katakan? Dia tidak menggelar konferensi pers. Dia tak melakukannya," seloroh Trump.
"Sangat lucu ketika saya menyatakan pria itu (Trudeau) sebagai si muka dua," ujar presiden dari Partai Republik itu.
Sejak rekaman tersebut viral, Johnson langsung menyanggahnya sebagai "omong kosong", dan mengaku tak tahu bagaimana media mengartikannya demikian.
Sementara Trudeau berusaha mendinginkan situasi dengan menuturkan, dia punya "hubungan yang baik" dengan Trump.
Sementara PM Luksemburg Xavier Bettel memberikan nasihat. "Jangan bahas apa pun. Bahkan jika Anda mengira tak ada yang akan mendengarkan," tegasnya.
Baca juga: Trump Batalkan Konferensi Pers Terakhir di Pertemuan NATO, Ada Apa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.