Dia pun tidak bisa bersaing dengan Biden yang konsisten didukung pemilih Afro-Amerika, pemegang kunci penting dalam menggamit tiket capres Demokrat.
Sementara di California, Harris yang awalnya unggul mulai jatuh di belakang Senator Massachusetts Elizabeth Warren, Senator Vermont Bernie Sanders, dan Biden sendiri.
Potensi kekalahan besar di kampung halaman sendiri dapat membahayakan masa depan politik Harris jika dia ingin kembali maju sebagai Senator pada pemilihan 2022.
Dia sempat memutuskan mengalihkan sumber daya kampanye yang tersisa menuju Iowa sejak November lalu. Tapi, keputusan tersebut sudah terlambat.
Dukungannya di Iowa terpuruk di angka tiga persen. Donatur pun mulai menjauh, dan semakin menipisnya anggaran menyudahi perjuangannya.
Fakta itu diperparah dengan kekacauan di internal tim kampanyenya berdasarkan investigasi Politico pada bulan lalu.
Struktur tim kampanye Harris disebut berantakan, tak terkoordinir, minim arahan, dan penuh dualisme yang memicu kebingungan serta rasa frustrasi.
Salah satu contoh paling nyata adalah hubungan yang tidak harmonis antara manajer kampanye Juan Rodriguez dan ketua kampanye Maya Harris yang juga adik kandung Harris.
Baca juga: Hacker Iran Diklaim Targetkan Kampanye Trump dalam Pilpres AS 2020
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.