KABUL, KOMPAS.com - Seorang dokter asal Jepang menjadi salah satu dari enam korban tewas dalam serangan di timur Afghanistan.
Serangan itu dilaporkan terjadi Jalalabad, dan menjadi insiden mematikan kedua yang melibatkan pekerja kemanusiaan dalam beberapa hari terakhir.
Nama dokter itu adalah Tetsu Nakamura (73), dan menjadi Kepala Badan Medis Perdamaian Jepang, atau Peshawar Kai.
Baca juga: Bertemu Delegasi Afghanistan, Wapres Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian
Dilansir AFP Rabu (4/12/2019), Nakamura mulai bertugas pada 1980-an ketika mengobati pasien leprosis di Peshawar.
Juru bicara pemerintah Afghanistan menyatakan, Nakamura adalah "salah satu teman terdekat yang mereka punyai".
"Dia mendedikasikan hidupnya untuk membantu kehidupan, dan bekerja sama dengan semua orang," ucap Sediq Sediqqi.
Juru bicara Provinsi Nangarhar Attaulah Khogyani mengatakan, Nakamura tewas setelah terkena tembakan di bagian dada.
Nakamura diberitakan tewas ketika hendak dipindahkan ke rumah sakit Bagram, dekat ibu kota Kabul, untuk mendapat perawatan.
Lima warga Afghanistan juga tewas bersama Nakamura. Antara lain tiga pengawalnya, sopir, dan seorang kolega.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah Anil Raj, warga AS yang bekerja bagi Program Pembangunan PBB, tewas setelah kendaraannya ditargetkan.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) dalam rilis resminya menyatakan, mereka sangat "jijik" dengan serangan terhadap Nakamura.
"Serangan kepada seorang pria yang sudah mengabdikan hidupnya bagi warga membutuhkan sangatlah menjijikkan," jelas UNAMA.
Mitsuji Fukumoto, pejabat di organisasi tempat Nakamura bernaung berujar, motif serangan masih diselidiki.
"Kami belum tahu alasannya. Apakah karena perampokan ataukah terdapat konflik kepentingan di dalamnya," ujar Fukumoto.
Baca juga: Rayakan Thanksgiving, Trump Berkunjung ke Afghanistan
Nakamura menjadi terkenal di Negeri "Sakura" karena pekerjaannya di bidang kemanusiaan selama bertahun-tahun.