Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR AS Rilis Bukti Pemakzulan Trump, Seperti Apa Isinya?

Kompas.com - 04/12/2019, 11:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — House of Representatives (DPR AS) merilis laporan bukti terkait pemakzulan Presiden Donald Trump.

Dalam inti dokumen yang dipaparkan Komite Intelijen, sang presiden memilih kepentingan politik pribadi di atas kepentingan nasional.

Selama berbulan-bulan, dia berusaha meminta "campur tangan asing" melalui Ukraina untuk membantunya dalam Pilpres AS 2020.

Baca juga: Trump Tak Bakal Hadir di Sidang Pemakzulan Dirinya

Laporan yang dirilis DPR AS itu terjadi di tengah penyelidikan pemakzulan yang coba dilakukan oposisi Partai Demokrat.

Trump dituduh tidak hanya melakukan penyalahgunaan kekuasaan, tetapi juga berusaha menghalangi keadilan dan menghina Kongres AS.

Bagaimana isi laporan itu?

Komite Intelijen DPR AS merilis laporan bertajuk "The Trump-Ukraine Impeachment Inquiry Report" pada Selasa (3/12/2019), dilansir BBC.

"Presiden Trump menggunakan skema yang menumbangkan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional demi motif kampanyenya," ulas laporan itu.

Dikatakan, presiden 73 tahun itu meminta bantuan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengumumkan penyelidikan terhadap Joe Biden.

Biden merupakan mantan Wakil Presiden AS periode 2009-2017 dan calon penantang Trump pada Pilpres AS 2020 nanti.

"Tampaknya dia berusaha mendiskreditkan teori bahwa Ukraina, bukan Rusia, yang sudah mengintervensi Pilpres AS 2016," bunyi dokumen itu.

Komite menyatakan, bukti bahwa Trump melakukan pelanggaran terkumpul begitu banyak. Begitu juga tuduhan penghinaan terhadap Kongres AS.

Baca juga: Trump Klaim jika Dia Dimakzulkan, AS Bakal Perang Saudara

Apa yang terjadi nantinya?

Komite intelijen DPR AS dijadwalkan bakal menggelar pemilihan internal apakah penyusunan laporan itu bisa diterima.

Setelah itu, dokumen tersebut bakal diberikan kepada Komite Kehakiman yang bakal menggelar investigasi, Rabu (4/12/2019).

Nantinya, sidang kehakiman bakal dihadiri oleh empat pakar konstitusi, yang bakal menjabarkan seperti apa jalannya pemakzulan.

Nantinya, DPR AS bakal menghelat voting apakah penyelidikan untuk melengserkan presiden ke-45 AS itu bakal terjadi.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com