Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telepon Layanan Pelanggan 24.000 Kali untuk Mengeluh, Pria di Jepang Ditahan

Kompas.com - 04/12/2019, 07:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KASUKABE CITY, KOMPAS.com - Seorang pensiunan di Jepang ditangkap polisi, setelah dia menelepon layanan pelanggan hingga 24.000 kali untuk menyampaikan keluhan.

Pada Oktober saja, pria bernama Akitoshi Okamoto itu diduga menghubungi perusahaan telekomunikasi raksasa KDDI hingga 411 kali.

Pria asal Kasukabe City itu dilaporkan menelepon karena mengaku ponselnya tidak bisa digunakan untuk menyetel radio.

Baca juga: AirAsia Luncurkan Fitur Live Chat Untuk Memudahkan Layanan Pelanggan

Dilansir Oddity Central, KDDI mencatat setidaknya kakek 71 tahun itu sudah menghubungi hingga 24.000 kali sepanjang dua tahun terakhir.

Awalnya, perusahaan tidak ingin melapor ke polisi hingga pekan lalu, Okamoto terus menghubungi layanan pelanggan terus menerus.

Mendapat 411 panggilan hanya dari Okamoto seorang membuat staf KDDI kewalahan karena tak bisa fokus membantu klien lain.

Karena itu, mereka pun akhirnya melapor kepada polisi guna memberikan solusi karena mereka sudah tidak punya cara lain.

Berdasarkan pemberitaan media Jepang, salah satu telepon Okamoto adalah dia meminta staf KDDI datang dan meminta maaf.

"Ayo, ke sini dan minta maaf karena telah melanggar kontrak dan menerapkan bisnis yang tidak benar," ujar Okamoto.

November lalu, Okamoto ditangkap dengan dakwaan mengganggu jalannya bisnis, istilah pidana bagi pelaku yang sudah merusak kerja seseorang.

Okamoto jelas menganggap dirinya korban. Namun fakta dia menelepon hingga 24.000 kali membuat netizen terbelah.

Sebagian menyebut perusahaan telekomunikasi seperti KDDI bisa menanganinya lebih baik, ada juga yang menganggap Okamoto berlebihan.

"Dia mungkin yakin karena dia korban, maka dia bisa seenaknya untuk menciptakan teror bagi orang lain," terang salah satu warganet.

Baca juga: Pria di Bekasi Ditemukan Tewas Tergantung, Tetangga Sebut Korban Kerap Mengeluh Belum Menikah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com