Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Buka Proyek Konstruksi Dekat Gunung Keramat

Kompas.com - 03/12/2019, 16:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan membuka proyek konstruksi di gunung keramat Paektu.

Gunung di perbatasan Korut-China itu dianggap karena tak hanya kelahiran Dangun, pendiri kerajaan pertama Korea, Gojoseon.

Tetapi gunung keramat Paektu itu juga disebut tempat lahir Kim Jong Il, ayah sekaligus pendahulu Kim Jong Un.

Baca juga: Sambil Tersenyum, Kim Jong Un Awasi Uji Coba Senjata Korea Utara

Pyongyang disebut telah menggelontorkan sumber daya besar dalam proyek konstruksi Samjiyon, kota yang dekat dengan Paektu.

Proyek itu disebut skala besar, dengan berisi museum revolusioner, kompleks olahraga musim dingin, pabrik pengolahan bluberi dan kentang, serta 1.000 apartemen.

Kim Jong Un dilaporkan sudah mengunjungi tempat itu selama beberapa kali, bahkan menunggangi kuda putih Oktober lalu.

"Kim mencurahkan hati dan jiwanya mengubah Samjiyon, tempat suci revolusi, menjadi kota impian di bawah sosialisme," ulas KCNA.

Media Korut itu mendeskripsikan Samjiyon sebagai pengejawantahan ketegasan mereka di tengah sanksi internasional atas program nuklir mereka.

Orang-orang di sana disebut tetap menjalani kehidupan mereka "meski terkena cobaan", dilansir AFP Selasa (3/12/2019).

Berdasarkan propaganda Pyongyang, Kim Jong Il lahir di Kamp Rahasia Paektu ketika sang ayah, Kim Il Sung, melawan Jepang.

Meski sejarawan independen dan catatan sejarah Uni Soviet menunjukkan Kim Jong Il lahir di Soviet saat Kim Il Sung diasingkan.

Cerita itu memberi peran penting bagaimana Dinasti Kim berkuasa, dengan 100.000 pelajar dibawa ke Paektu setiap tahunnya.

Dalam laporan AFP, begitu besarnya nilai proyek itu, Korea Utara mengerahkan ribuan pekerja dengan sebagian di antaranya tentara.

Selain itu dalam pemberitaan KCNA, para mahasiswa diterjunkan saat musim liburan, dengan anak-anak dilaporkan juga digerakkan.

Kabar itu terjadi di tengah buntunya perundingan denuklirisasi Korut dengan Amerika Serikat sejak Februari lalu.

Korut memberi tenggat waktu bagi AS hingga akhir tahun untuk mengajukan pendekatan baru, dengan melontarkan serangkaian komentar keras.

Dalam editorial terpisah, pejabat kementerian luar negeri Ri Thae Song berujar, "hadiah Natal mereka bergantung keputusan AS".

Baca juga: Korea Utara Rilis Foto Kim Jong Un Berkuda di Gunung Keramat, Ini Pesan di Baliknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com