Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Zambia Berkomentar soal Gay, Dubes AS Ancam Potong Bantuan

Kompas.com - 03/12/2019, 13:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,Sky News

LUSAKA, KOMPAS.com - Dubes AS Daniel Foote melontarkan ancaman bakal memotong bantuan buntut komentar soal gay yang dilontarkan Presiden Zambia.

Presiden Edgar Lungu dan Foote terlibat ketegangan setelah pengadilan di Lusaka menghukum dua pria dengan penjara 15 tahun.

Japhet Chataba dan Steven Samba dianggap terbukti bersalah melakukan "kejahatan terhadap hukum alam", istilah untuk seks gay.

Baca juga: Kebijakan Penjarakan Pasangan Gay Dikritik Dubes AS, Presiden Zambia Beri Peringatan

Dubes AS untuk negara di utara Afrika sejak Desember 2017 itu berkata, dia sangat kaget dengan vonis yang diberikan bagi Chataba dan Samba.

Merespons Foote, Presiden Lungu langsung menyatakan bakal mengirim keluhan diplomatik supaya Washington mengambil tindakan.

Dalam wawancara khusus dengan jurnalis Sky News Alex Crawford, Presiden Lungu memperingatkan hubungan dua negara bisa terancam.

Kecuali, Presiden AS Donald Trump mengambil tindakan. Dia juga menegaskan, pandangannya tentang homoseksualitas tak berubah.

"Apakah Anda bermaksud mengatakan bahwa kami sangat primitif hanya karena menolaknya?" tanya Presiden Zambia 63 tahun itu.

"Bahkan binatang saja tak melakukannya. Mengapa kami harus memaksakannya hanya karena supaya kami ingin terlihat pintar dan beradab," kritiknya.

Pernyataan itu diperkuat dengan ucapan dari Menteri Luar Negeri Joseph Malanji yang menuduh Foote sudah mempertanyakan konstitusi Zambia.

Sebagai balasan dilansir BBC Senin (2/12/2019), Foote membantah sudah ikut campur dalam kedaulatan Zambia.

Dia hanya menjabarkan bahwa undang-undang negara itu memberikan hak bagi setiap warganya untuk mengekspresikan keyakinan mereka.

"Saya menyuarakan keyakinan saya tentang aturan kejam yang tidak saya setujui. Saya tidak berusaha mengintervensi kedaulatan kalian," ujarnya.

Dia mengaku kaget dengan kecaman dari apa yang dia sebut "sekelompok kecil warga Zambia" yang membawa dalil agama.

Sang dubes pun mengaku dia terpaksa membatalkan acara Hari AIDS Sedunia Selasa (3/12/2019) karena "ancaman" yang dia terima.

Dikutip Sky News, dia mengeluhkan pemerintah Zambia yang tidak menangani perburuan ilegal atau pun korupsi yang menjadi wabah.

Sebaliknya, mereka bersikap keras terhadap gay. "Menyasar kaum marjinal, terutama homoseksual, menjadi sinyal kekejaman pemerintah di banyak negara," katanya.

Lebih jauh, Foote pun mulai mengomentari bantuan senilai ratusan juta dollar AS, dan mengancam bisa memotongnya jika tak ada perubahan.

"Jika ada yang tidak bekerja sama, saya rasa kecenderungan alami yang terjadi adalah level bantuan pun bakal berubah," pungkas Foote.

Baca juga: Melesat di Survei Iowa, Wali Kota Gay Ini Jadi Kuda Hitam Pilpres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com