Tidak jarang beberapa warga lokal Bangladesh dan pengungsi mengalami konflik kecil hingga besar. Misalnya penyelundupan ganja, dan persenjataan.
Hal tersebut terjadi karena orang-orang Rohingya membutuhkan mata pencarian untuk menutupi kebutuhan.
“Jadi ada beberapa pengungsi Rohingya mencari mata pencarian di daerah lokal Bangladesh. Namun ada beberapa orang Bangladesh yang tidak bersedia akan hal itu. Jadi muncullah konflik-konflik lainnya,” kata Abdullah.
Sementara itu, pihak pemerintahan Myanmar sudah membentuk unit khusus untuk menangani kasus Rohingya.
Unit khusus tersebut dipimpin Kantor Kejaksaan Agung Myanmar, serta dilengkapi pakar hukum Kementrian Luar Negeri Myanmar dan oditur.
Baca juga: 3.500 Pengungsi Rohingya di Bangladesh Dibebaskan untuk Kembali ke Myanmar
Duta Besar Myanmar untuk Indonesia Ei Ei Khin Aye, menjamin keamanan repatriasi Rohingya. Hal tersebut hanya tinggal menunggu waktu.
Meskipun begitu, Abdullah berpendapat, persoalan yang terjadi lebih dari itu.
”Masih ada beberapa pengungsi yang merasa tidak aman apabila kembali ke Myanmar. Mereka ingin menetap di Bangladesh ketimbang harus kembali ke kampung halaman mereka,” kata Abdullah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan