WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih menyatakan, Presiden Donald Trump dan pengacaranya tidak akan hadir dalam sidang pemakzulan dirinya.
Melalui konsultan hukum Pat Cipollone, sang presiden disebut tidak akan diperlakukan "adil" dalam sidang yang digagas DPR AS.
Cipollone menyatakan, Gedung Putih tak bisa memstikan apakah Trump bisa hadir dalam sidang kedua pemakzulan dirinya.
Baca juga: Trump Diundang DPR AS ke Sidang Pemakzulan Dirinya
Dikatakan mereka bakal merespons undangan sidang dengar pendapat kedua, di mana jadwalnya belum diumumkan, pekan ini.
Dalam surat yang dipublikasikan Politico via BBC Minggu (1/12/2019), Cipollone menuduh Komite Kehakiman DPR AS tidak adil dan kurang bukti dalam penyelidikannya.
Cipollone menuturkan, undangan Trump untuk hadir dalam sidang 4 Desember tidak akan memberikan cukup waktu bagi Gedung Putih memberi pembelaan.
Dia berargumen undangan itu tak menyertakan informasi mengenai saksi, di mana daftar saksinya semuanya akademisi.
Cipollone juga menjelaskan, komite yang dikuasai oposisi Demokrat telah memanggil tiga saksi. Namun hanya memperbolehkan Republik menghadirkan satu.
Dia menyanggah ucapan Ketua Komite Kehakiman Jerrold Nadler bahwa persidangan sudah sesuai dengan sejarah pemakzulan.
Cipollone menegaskan jika ingin Trump hadir, Nadler harus menjamin hak presiden, dan penyelidikan berlangsung adil.
Baca juga: Isu Pemakzulan Trump Masih Panas, Bagaimana Prospek IHSG Pekan Depan?
Sidang pada Rabu (4/12/2019) adalah fase terbaru dalam upaya memakzulkan Trump, buntut telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Juli lalu.
Di telepon, presiden 73 tahun itu meminta Zelensky untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden, Joe Biden, dan putranya Hunter.
Biden yang notabene politisi dari Demokrat merupakan calon rival Trump dalam persaingan Pilpres AS 2020 mendatang.
Penyelidikan itu akan membuktikan apakah Trump sudah menahan bantuan militer AS ke Ukraina, supaya menginvestigasi Joe Biden.
Trump sudah membantah telah menekan Zelensky, dan menyebut sidang pemakzulan dirinya adalah "perburuan penyihir".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.