"Dan para penjaga kami naik ke atas dan ada letusan senjata. Mereka mendorong saya ke atas terowongan dan saya jatuh ke belakang sampai pingsan," lanjut dia.
Weeks mengaku tak menyimpan dendam ke para penjaga tahanan. Menurutnya, mereka hanya menjalankan perintah.
Baca juga: Kampanye Presiden Afghanistan Diserang Bom Bunuh Diri Taliban, 24 Orang Tewas
Weeks bahkan mengaku menyayangi dan menghargai mereka.
"Beberapa di antara mereka sangat mengasihi saya dan menyenangkan. Dan itu membuat saya berpikir, bagaimana mereka bisa berakhir seperti ini?" ujar Weeks.
Pembebasan Weeks dan King adalah pertukaran tawanan yang dilakukan demi mendapatkan tiga anggota seniornya kembali.
Proses pembebasan itu, kata Weeks, datang tiba-tiba seperti ketika ia diculik tiga tahun lalu.
Baca juga: Taliban Peringatkan Guru dan Mahasiswa Hindari Lokasi Pemilihan Presiden atau Berisiko Mati
Penahanan yang dialaminya, kata Weeks, telah meninggalkan bekas yang mendalam dan tak terbayangkan baginya. Tapi dia tak pernah kehilangan harapan.
"Karena jika Anda kehilangan harapan, tak ada lagi yang Anda punya," ujar dia.
"Ada waktu ketika saya merasa kematian saya rasanya sangat dekat dan saya tidak akan bertemu orang-orang yang saya cintai lagi. Tapi karena kuasa Tuhan, saya ada di sini. Saya selamat, saya aman, dan saya bebas."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.