SYDNEY, KOMPAS.com - Profesor asal Australia Timothy Weeks akhirnya dibebaskan setelah tiga tahun ditahan Taliban.
Dilansir dari BBC, Weeks mengaku selama tiga tahun disekap, ia tak pernah berhenti berharap.
"Saya tak pernah berhenti berharap... Saya tahu pada akhirnya saya akan keluar," kata Weeks dalam jumpa pers yang di Sydney, Australia, Minggu (1/12/2019).
Weeks, bersama dengan profesor asal Amerika Serikat Kevin King, pertama diculik Taliban pada 2016. Mereka diculik di dekat kampus American University di Kabul, tempat keduanya mengajar.
Baca juga: Tukar Tawanan, Taliban Bebaskan 2 Profesor Asal AS dan Australia
Weeks dan King ditahan di beberapa tempat berbeda di Afghanistan dan Pakistan. Tempat mereka ditahan biasanya tak punya jendela
Selama tiga tahun jadi tawanan, Weeks mengenang ada beberapa kali upaya untuk membebaskannya.
"Saya percaya, dan saya harap ini benar, bahwa mereka (pasukan khusus AS) datang enam kali untuk menyelamatkan kami, dan beberapa kali mereka kelewatan hanya beberapa jam," kata Weeks.
Pada April lalu, misalnya, ketika penjaga tahanan memberi tahu Weeks dan King bahwa mereka tengah diserang oleh ISIS.
Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Masjid Afghanistan Jadi 62 Orang, Taliban Bantah Terlibat
Namun Weeks meyakini sebenarnya itu adalah pasukan Navy SEAL yang ingin menyelamatkan mereka.
"Saya yakin mereka ada di depan pintu. Ketika kita dilarikan ke terowongan sekitar satu atau dua meter di bawah tanah, ada ledakan besar di pintu depan," ujar Weeks.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.