BOCA DE UCHIRE, KOMPAS.com - Krisis pangan yang membuat kelaparan warga Venezuela makin buruk. New York Times melaporkan, kelaparan itu kini juga dialami anak-anak.
Mereka sampai pingsan di sekolah. Ini terjadi di sekolah Augusto D’Aubeterre Lyceum, pada di Boca de Uchire pada Oktober lalu.
Dalam sebuah upacara di pagi hari, Pendeta Jorge Quintero memimpin doa di lapangan sekolah. Kepada ratusan siswa, Quintero meminta agar mereka saling mendoakan anak-anak di jalanan yang tidak bisa bersekolah.
Setelah 15 menit doa dan upacara, lima anak terjatuh dan pingsan. Dua di antaranya dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Baca juga: Kelaparan, Anak-anak di Venezuela Mengais Sampah untuk Makan
Di sekolah dasar itu, pingsan telah menjadi peristiwa sehari-hari. Sebab, banyak anak yang berangkat sekolah tanpa sarapan dan makan malam sehari sebelumnya.
Sementara di sekolah lain, para siswa akan berangkat sekolah jika mereka tahu akan makan atau tidak.
"Anda tak bisa mengajar tulang dan orang kelaparan," kata Maira Marín, seorang guru sekaligus pemimpin serikat di Boca de Uchire.
Guru dan murid yang hilang
Banyak sekolah yang tutup karena guru dan muridnya sama-sama mencari makan di jalan atau kabur ke luar negeri.
Baca juga: Kelaparan Melanda, Rakyat Venezuela Diminta Konsumsi Daging Kelinci
Bolosnya murid-murid ini sudah mulai terlihat sejak Presiden Nicolas Maduro naik pada 2013.
Jatuhnya harga minyak, ditambah dengan gagalnya Maduro mengendalikan inflasi dan nilai tukar membuat Venezuela menghadapi resesi ekonomi.
Beberapa anak-anak Venezuela mulai bolos karena sekolah mereka tak lagi memberi makan gratis atau orangtua mereka tak sanggup membayar sekolah.
Anak-anak lainnya dibawa orangtua mereka ke luar negeri. Laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan empat juta warga Venezuela telah pergi sejak 2015.
Memilih mencari makan
Pada tahun ajaran yang dimulai September ini, sebagian dari 550.000 guru tak hadir, menurut data serikat guru.
Baca juga: Kelaparan, Warga Venezuela Lempari Ternak dengan Batu sampai Mati