Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2019, 15:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Editor

Sumber CNN,ABCNews

CHAMBERLAIN, KOMPAS.com - Sembilan orang penumpang tewas setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di Chamberlain, Dakota Selatan, Sabtu (30/11/2019).

Dilansir dari CNN, di antara sembilan korban meninggal, dua di antaranya adalah anak-anak.

Juru bicara Federal Aviation Administration (FAA), Lynn Lunsford, menyebut
suaca sebagai penyebab jatuhnya pesawat.

Sabtu siang itu, badai salju menghampiri negara bagian Dakota Selatan. Intensitas salju mencapai satu inci per jam. Jarak pandang kurang dari satu mil atau 1,6 kilometer.

Baca juga: Diterjang Badai Salju Aneh, Kota di Meksiko Ini Tertimbun Salju 1,5 Meter

Pesawat berjenis Pilatus PC-12 itu pun jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Chamberlain. Pesawat itu hendak ke Bandara Regional Idaho Falls.

Jaksa Wilayah Brule Theresa Maule Rossow menyebut ada 12 orang yang berada di pesawat. Tiga yang selamat dibawa ke rumah sakit di Sioux Falls, Dakota Selatan.

"Para aparat hukum, penyelamat, dan paramedis perlu dihargai atas aksi heroik mereka menyelamatkan korban di tengah cuaca ekstrem," kata Rossow.

FAA dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (NTSB) AS tengah menginvestigasi kecelakaan ini.

Baca juga: Investigasi Usai, Begini Kronologi Kecelakaan Pesawat Lion Air Menurut KNKT

Sementara dilaporkan oleh ABC, salju, hujan, dan angin kencang tengah menerjang AS bagian barat daya (Southwest) dan bagian barat tengah atas (Upper Midwest).

Sejumlah negara bagian telah mengeluarkan peringatan badai salju. Mereka yang akan terdampak ini di antaranya Nebraska, Dakota Selatan, Wyoming, dan Minnesota.

Minnesota Utara, Wisconsin Utara, dan Michigan Utara menjadi area yang paling terpukul. Salju menutupi jalan hingga 20 inci.

Padahal, AS tengah merayakan Thanksgiving. Ribuan warganya yang pulang kampung di hari raya ini terpaksa merasakan cuaca ekstrem.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Beda dengan Salju, Begini Hujan Es Terbentuk

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN,ABCNews
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com