Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Cara China "Cuci Otak" Muslim Uighur | Aksi Teror London Bridge

Kompas.com - 30/11/2019, 13:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah dokumen bocor mengungkap cara pemerintah China dalam melakukan "cuci otak" terhadap Muslim Uighur.

Dokumen itu memperlihatkan apa saja peraturan yang harus dipenuhi oleh para penghuni fasilitas kamp di Xinjiang.

Kemudian dari Inggris, seorang pria melakukan aksi teror di London Bridge, di mana dia membunuh dua orang dan melukai tiga lainnya.

Dua artikel itu bisa Anda nikmati dalam kaba dunia sepekan yang terjadi sepanjang Senin (25/11/2019) hingga Sabtu (30/11/2019).

1. Media Internasional Ulas Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina karena Dianggap Sosok Penggebrak
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok sudah ditunjuk Menteri BUMN sebagai Komisaris Utama (Komut) dari Pertamina.

Beragam reaksi, baik dari dukungan maupun penolakan, mengiringi penunjukan dari politisi kelahiran Bangka Belitung itu.

Semua reaksi itu dipaparkan baik dari media dalam negeri maupun media internasional, termasuk penjelasan mengapa Erick melantiknya.

Apa yang menjadi pertimbangan Erick dalam menunjuk sosok Ahok, Anda bisa mendapatkan jawabannya di sini.

2. Dokumen Bocor Ungkap Cara China "Cuci Otak" Muslim Uighur
Sebuah dokumen bocor mengungkapkan bagaimana China melakukan "cuci otak" sistemik terhadap Muslim Uighur di kamp penjara.

Adapun kamp yang berlokasi di Region Xinjiang itu awalnya diklaim merupakan fasilitas pelatihan kerja dan pendidikan.

Namun, dokumen bocor itu memperlihatkan bagaimana para tahanan diperlakukan, seperti dikunci, diindoktrinasi, dan dihukum.

Bagaimana isi lengkap laporan itu, dan seperti apa tanggapan Beijing setelah mencuat, Anda bisa membacanya di sini.

3. Bedak Ketiak Dikira Narkoba, Gadis Indonesia Ditahan 14 Jam oleh Polisi Singapura
Seorang gadis Indonesia bernama Sharonia Paruntu menceritakan kekesalannya saat ditahan selama 14 jam oleh polisi Singapura.

Yang membuat Sharonia semakin jengkel adalah dia harus menghabiskan hari ulang tahun dengan berada di balik jeruji besi.

Semua terjadi karena bedak ketiak yang dibawanya dikira sebagai narkoba oleh kepolisian Singapura oleh staf hotel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com