ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Presiden Perancis Emmanuel Macron "mati otak" buntut komentar soal NATO yang dia lontarkan.
Dalam wawancara dengan majalah Economist bulan ini, Macron mengeluhkan kurangnya kerja sama antara AS dengan Eropa.
Baca juga: Datang ke AS, Erdogan Mengaku Kembalikan Surat yang Ditulis Trump
Dia mengklaim bahwa NATO saat ini tengah mengalami "mati otak", dan juga mengomentari serangan Turki ke milisi Kurdi.
Sebagian negara Barat menentang operasi militer yang dimulai ketika Presiden Donald Trump menarik pasukan AS dari Suriah.
"Saya berbicara kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan saya akan mengatakannya juga di NATO," koar Erdogan.
"Pertama, apakah mati otak di dirimu sudah dicek. Sebab, pernyataan ini hanya cocok kepadamu yang juga di fase mati otak," semburnya.
Dilansir AFP Jumat (29/11/2019), Erdogan menyebut Macron hanya ingin pamer. Tapi, dia tidak berkontribusi NATO.
"Percaya pada saya, Macron itu tidak berpengalaman. Dia tidak tahu bagaimana memerangi teror. Karena itu rompi kuning bisa menginvasi Perancis," klaimnya.
Dia merujuk kepada aksi protes yang melanda Negeri "Anggur", dilakukan oleh "yellow vest" dalam satu tahun terakhir.
Mantan Perdana Menteri Turki itu juga menyatakan, Ankara mempunyai hak menggelar serangan terhadap milisi Kurdi pada 9 Oktober.
"Apa urusanmu di Suriah? Terserah saja, engkau akan menghormati kebijakan kami cepat atau lambat. Tak ada cara lain," tukasnya.
Baca juga: Presiden Perancis Marah karena Presiden Brasil Hina Sang Istri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.