Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Thanksgiving, Trump Berkunjung ke Afghanistan

Kompas.com - 29/11/2019, 09:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump melakukan kunjungan mendadak ke Afghanistan di tengah perayaan Hari Thanksgiving.

Dalam kunjungan pertamanya itu, dia tak hanya bertemu dengan pasukan AS di Pangkalan Bagram, namun juga menemui Presiden Ashraf Ghani.

"Taliban ingin melakukan kesepakatan," ulas Trump kepada pasukan di Bagram, seperti diberitakan BBC Kamis (28/11/2019).

Baca juga: 9 Anak Tewas di Afghanistan Terkena Ledakan Ranjau Saat Berangkat ke Sekolah

Kunjungan ke Afghanistan saat Thanksgiving itu terjadi setelah Taliban bersedia melakukan pertukaran tahanan.

Kelompok itu membebaskan dua akademisi negara Barat, Kevin King (AS) dan Timothy Weeks (Australia), yang ditawan sejak 2016.

Sebagai gantinya, Taliban mendapatkan tiga komandan senior mereka. Termasuk saudara dari pemimpin Jaringan Haqqani.

Trump menyatakan, awalnya pemerintahannya mengusulkan adanya gencatan senjata yang ditolak oleh kubu pemberontak.

"Tetapi kini mereka ingin gencatan senjata. Saya kira pertemuan ini akan berjalan," katanya tanpa menjabarkan seberapa jauh perkembangannya.

Pernyataan Trump itu dibenarkan sumber Taliban, di mana mereka menggelar perundingan dengan pejabat AS di Doha.

Namun diberitakan Reuters, pertemuan yang digelar sejak pekan lalu itu belum menghasilkan tanggal agenda tatap muka formal.

Pemerintah Afghanistan sudah lama meminta gencatan senjata. Namun permintaan itu ditolak hingga Afghanistan mencapai kesepakatan dengan Washington.

Presiden 73 tahun itu juga menyatakan, dia berencana untuk mengurangi jumlah pasukan AS yang bermarkas di sana.

Saat ini, terdapat 13.000 tentara yang menghuni Pangkalan Bagram, dengan Trump berencana untuk menguranginya hingga 8.600 personel.

Tapi, dia tak menyebut kapan pengurangan itu bakal terjadi. "Kami akan bertahan hingga mencapai kesepakatan atau menang," tegasnya.

Baca juga: Tukar Tawanan, Taliban Bebaskan 2 Profesor Asal AS dan Australia

Apa Lagi yang Dilakukan Trump di Afghanistan?

Presiden sampai di Bagram pukul 20.30 waktu setempat, dan bertolak kembali ke AS sebelum tengah malam dalam kunjungan yang tak diumumkan itu.

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa akun Twitter Trump tetap mengunggah sejumlah kicauan untuk menghilangkan kecurigaan.

Saat di Kabul, Trump yang datang bersama sejumlah pejabat Gedung Putih ditemui Chairman Kepala Syaf Gabungan Jenderal Mark Milley.

Presiden ke-45 AS itu kemudian menghidangkan kalkun bagi pasukan AS, duduk menikmati santap malam, dan berfoto bersama mereka.

"Tak ada tempat di mana saya bisa menikmati Thanksgiving bersama prajurit terkuat, terbaik, dan pemberani di muka Bumi ini," puji Trump.

Dalam agenda yang lain, Ghani mengucapkan terima kasih kepada jasa militer AS, dengan mengumumkan tentara Afghanistan kini memimpin pengamanan.

Hanya dalam kicauannya di Twitter, Ghani sama sekali tidak mengomentari pernyataan Trump terkait negosiasi dengan Taliban.

"Kedua pihak menekankan jika Taliban memang menginginkan perdamaian, maka mereka harus menerima gencatan senjata," ujarnya.

Belum ada komentar dari Taliban, dengan banyak kalangan jika kelompok itu bersedia berunding, atau mampu dipercaya.

Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Masjid Afghanistan Jadi 62 Orang, Taliban Bantah Terlibat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com