Perubahan tersebut merupakan dampak dari Brexit yang telah mengikis loyalitas tradisional pemilih, baik kepada Konservatif dan Buruh, yang menguasai perpolitikan Inggris dalam seabad terakhir.
Berbagai dinamika membuat pemilu Inggris pada Desember mendatang bakal sulit diprediksi dan berpotensi mengejutkan.
Dengan masa kampanye yang menyisakan dua pekan, di atas kertas prediksi pemerintahan mayoritas Konservatif bakal mendekati kenyataan.
Tetapi, penasihat politik Boris Johnson, Dominic Cummings, dikutip The Sun memperingatkan apa pun bisa terjadi, dan persaingan di lapangan lebih ketat dari prediksi survei.
Dia tidak menepis jika terjadi lagi hung parliament, yakni momen di mana tak ada partai yang menguasai mayoritas parlemen.
Baca juga: Demi Muluskan Brexit, PM Inggris Boris Johnson Bekukan Parlemen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.