Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER INTERNASIONAL] Perampok "Dirampok" | Ada Lintah di Tenggorokan Seorang Pria

Kompas.com - 28/11/2019, 07:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah kejadian menarik berlangsung di Afrika Selatan, di mana seorang perampok "dirampok" oleh pelanggan toko tempatnya beraksi.

Peristiwa itu terjadi ketika si perampok tengah memsukkan uang ke dalam tasnya, dengan si pelanggan merangkak di bawahnya.

Kemudian di China, dokter menemukan kenyataan mengejutkan bahwa ada lintah yang hidup di dalam tenggorokan seorang pria.

Kedua peristiwa itu bisa Anda baca dalam populer internasional sepanjang Rabu (27/11/2019) hingga Kamis (28/11/2019).

1. Rekaman CCTV Ungkap Perampok "Dirampok" oleh Pelanggan Toko
Rekaman CCTV sebuah toko di Afrika Selatan memperlihatkan kejadian lucu di mana ada pria yang mengambil lembar uang yang jatuh dari perampok.

Sontak, kejadian itu menjadi perbincangan di kalangan netizen. Ada yang menganggapnya lucu, ada juga yang menyebut mereka bekerja sama.

Adapun pihak supermarket tempat perampokan itu terjadi membeberkan, tidak ada korban jiwa dengan penyelidikan dilakukan.

Selengkapnya, Anda bisa membaca kisah lucu ini di sini.

2. Batuk Tak Berhenti Selama 2 Bulan, Ada Lintah di Tenggorokan Pria Ini
Seorang pria di China mengalami batuk terus menerus selama dua bulan, dan mengetahui asal muasal batuk itu dari lintah yang bersarang di tenggorokan.

Pria itu memutuskan memeriksakan diri ke dokter karena batuknya tak bertambah baik. Bahkan, dia mengeluarkan darah.

Dokter awalnya merekomendasikan pemindaian CT, hingga menggunakan metode yang mengungkap keberadaan lintah tersebut.

Bagaimana lintah itu bisa berada di dalam tenggorokannya, Anda bisa mendapatkan penjelasannya di sini.

3. Trump Diundang DPR AS ke Sidang Pemakzulan Dirinya
House of Representatives (DPR AS) mengundang Presiden Trump ke sidang pemakzulan dirinya sendiri pada bulan depan.

Melalui Ketua Komisi Kehakikan Jerrold Nadler, Trump bisa mempertanyakan dasar mengapa dia harus dimakzulkan.

"Dia mengambil kesempatan ini untuk hadir dalam sidang pemakzulan, atau berhenti mengeluh tentang prosesnya," tegas Nadler.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com