Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Bakal Umumkan Kartel Narkoba Meksiko sebagai Teroris

Kompas.com - 27/11/2019, 12:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump dalam sebuah wawancara mengemukakan, dia berniat memasukkan kartel narkoba Meksiko sebagai teroris.

Langkah itu dia sampaikan setelah menyatakan "perang", buntut tewasnya sembilan perempuan dan bayi anggota komunitas Mormon.

Mereka tewas ditembaki oleh kartel narkoba di kawasan utara Meksiko ketika hendak menuju bandara. Adapun mereka pemegang paspor AS dan Meksiko.

Baca juga: Selamat dari Serangan Kartel Narkoba Meksiko, Bocah 13 Tahun Jalan 23 Km demi Minta Pertolongan

Dalam wawancara itu, pembawa acara Bill O'Reilly bertanya apakah Trump bakal memasukkan kartel ke dalam daftar organisasi teroris.

"Akankah Anda menghantam mereka menggunakan drone?" tanya O'Reilly. "Saya tak ingin menjawab apa yang akan saya lakukan. Tapi saya akan memasukkannya," jawabnya.

Presiden 73 tahun itu menjelaskan, proses memasukkan kartel narkoba Meksiko sebagai teroris butuh waktu, tapi mereka sudah melakukannya.

"Saya akan memasukkan mereka (kartel), itu sudah pasti. Saya sudah mengerjakannya selama 90 hari terakhir," kata Trump.

Apa Jawaban Meksiko?

Dilansir AFP Rabu (27/11/2019), pemerintah Negeri "Sombrero" melalui kementerian luar negeri langsung memberi tanggapan.

Melalui rilis pernyataan resmi, kemenlu mengungkapkan mereka sudah menghubungi AS untuk mendapat "pemahaman akan pernyataan itu".

Mereka juga akan segera menggelar pertemuan tingkat tinggi, di mana mereka akan memaparkan posisi mereka dan mendengar keterangan AS.

Mexico City ingin berunding tentang mencegah aliran uang dan senjata dari AS, maupun peredaran narkoba ke Negeri "Uncle Sam".

Sejak lama, negeri yang terkenal dengan burrito-nya itu mengeluhkan aliran senjata yang dibeli dan diselundupkan dari AS.

Baca juga: 9 Anggota Mormon Tewas Diserang di Meksiko, Trump Serukan Perang atas Kartel Narkoba

Sementara Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard bersikap lebih keras. "Kami tak akan membiarkan segala aksi pelanggaran kedaulatan negara," tegasnya.

Ebrard menyatakan, pejabat Meksiko sudah memaparkan tanggapan mereka ke Washington, termasuk cara menangani kejahatan trans-nasional.

Kasus pembantaian keluarga Mormon itu menjadi perhatian besar, dengan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador nampak kesulitan menanganinya.

Para korban, termasuk bayi kembar usia dua bulan, terbunuh ketika mereka melewati jalanan terpencil antara Negara Bagian Sonora dan Chihuahua.

Daerah di utara Meksiko tersebut dilaporkan merupakan kawasan tanpa hukum yang menjadi rebutan bagi para kartel narkoba.

Otoritas Meksiko menyebut para pelaku dari La Linea mengira korban sebagai anggota rival. Namun, keluarga percaya mereka sudah ditargetkan.

Baca juga: 9 Anggota Mormon Tewas di Meksiko, Diduga Diserang Anggota Kartel Narkoba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com