TOKYO, KOMPAS.com - Paus Fransiskus meninggalkan Jepang pada Selasa (26/11/2019), mengakhiri tur Asia yang berlangsung sejak pekan lalu.
Selama di Jepang sejak Sabtu (23/11/2019), kunjungan emosionalnya adalah ke Nagasaki serta Hiroshima, lokasi bom atom dijatuhkan AS dalam Perang Dunia II.
Di sana, dia berdoa di tengah guyuran hujan, meletakkan karangan bunga, dan mendengarkan kisah dari para korban.
Baca juga: Paus Fransiskus Peluk Korban Bencana Reaktor Nuklir Fukushima 2011
Selama dia Jepang, Paus Fransiskus melontarkan seruan keras atas kepemilikan senjata nuklir, dan kritikan industri senjata "hanya menjauhkan Surga".
Dia memberikan penguatan kepada korban, yang tak kuasa membendung tangis ketika menceritakan bagaimana bom atom dijatuhkan 1945 silam.
Di Tugu Peringatan Hiroshima, Paus menekankan bagaimana akibat senjata pemusnah massal itu, ratusan ribu mimpi, harapan, hilang berganti kesunyian.
"Hanya dalam sekejap mata, semua yang sudah dibangun luluh lantak, dan berganti menjadi kehancuran dan kematian," ucapnya.
Dia menggunakan kesempatan pertemuan dengan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk kembali menyuarakan sikap anti-nuklirnya.
Dilansir AFP, di hadapan Abe, Paus Fransiskus memintanya dan pemimpin dunia lain berjanji bencana akibat nuklir tak akan terjadi lagi.
Agenda Paus di Negeri "Sakura" berlanjut dengan menemui para penyintas "tiga bencana besar" yang terjadi 2011 silam.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan