Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Peluk Korban Bencana Reaktor Nuklir Fukushima 2011

Kompas.com - 26/11/2019, 14:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

TOKYO, KOMPAS.com - Paus Fransiskus memeluk seorang remaja korban bencana reaktor nuklir Fukushima pada 2011, selama kunjungannya ke Jepang.

Dalam kunjungan sejak Sabtu (23/11/2019), Paus membawa pesan penting berisi seruan untuk mengenyahkan senjata nuklir.

Dia mengunjungi Hiroshima dan Nagasaki, dua kota di mana AS menjatuhkan bom Atom di akhir Perang Dunia II 1945 silam.

Baca juga: Paus Fransiskus Dihadiahi Jubah Tradisional Jepang Bergambar Anime Wajahnya

Selain itu, dia menemui dan mendengarkan keluh kesah dari para korban. Seperti Matsuki Kamoshita, remaja 17 tahun dari Iwaki.

Dilansir Daily Mail Senin (25/11/2019), dia menulis surat kepada Paus Fransiskus pada tahun lalu supaya bersedia berkunjung ke Fukushima.

Dia pun berkesempatan menemui Pemimpin Gereja Katolik Roma itu secara langsung, di mana Paus memeluk dan mendengarkan kisahnya.

Bencana reaktor nuklir Fukushima terjadi ketika gempa besar kemudian disusul tsunami melanda psisir Tohoku di 11 Maret 2011.

Gempa dengan magnitudo hingga 9,0 itu memaksa sekitar 160.000 penduduk sekitar mengungsi, tak terkecuali Kamoshita dan keluarganya.

Mereka pindah ke Tokyo untuk menghindari radiasi. Namun, di sana dia malah dirundung oleh teman sekolah karena dianggap "terinfeksi".

Dalam pidatonya di hadapan Paus, Kamoshita menyesalkan pemerintah Jepang "menyerah" terhadap pengungsi, dan terus mengejar nuklir sebagai kebijakan negara.

"Butuh waktu yang bahkan melebihi hidup saya untuk memulihkan tanah dan hutan yang terkontaminasi," ujar Kamoshita.

Dia pun menuntut supaya para pejabat di Tokyo bisa menjelaskan secara gamblang mengenai dampak kontaminasi radioaktif di masa depan.

Dia juga meminta Paus Fransiskus mendoakan para pemimpin dunia. "Saya berharap warga dunia bekerja sama melenyapkan ancaman radiasi di masa depan," katanya.

Baca juga: Paus Fransiskus Serukan Pemimpin Dunia Enyahkan Senjata Nuklir

Setelah selesai, Kamoshita mendekati Paus Fransiskus, yang kemudian menyambutnya dengan pelukan dan perkataan menguatkan.

Paus memang tidak menyebut soal penghentian senjata nuklir di hadapan para korban, tetapi dia menekankan pentingnya keputusan penggunaan energi alami.

"Kita tentu punya tanggung jawab besar akan generasi di masa depan. Jadi, kita harus memilih energi yang ramah untuk tantangan yang dihadapi," paparnya.

Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe berharap bisa mengaktifkan sebanyak mungkin reaktor, jelang Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Area yang dulunya terlarang di Fukushima mulai dibuka di tengah upaya dekontaminasi, sehingga warga bisa kembali, dan bisa menekan bantuan finansial bagi para pengungsi.

Baca juga: Paus Fransiskus Mendarat di Jepang dengan Membawa Pesan, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com