Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2019, 07:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim, Iran tengah merencanakan serangan terhadap negaranya.

Pernyataan itu disampaikan Netanyahu ketika berkunjung ke pangkalan militer yang berdekatan dengan perbatasan Suriah.

"Agresi Iran di kawasan ini, terhadap kami, masih terus berlanjut," ujar sang PM Israel seperti dilansir AFP Minggu (24/11/2019).

Baca juga: Israel Gelar Serangan Skala Besar terhadap Iran di Suriah

PM yang tersandung dakwaan korupsi itu mengatakannya setelah Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Mark Milley, ke Tel Aviv.

Dia bertemu koleganya, Aviv Kohavi, dengan dua jenderal mendiskusikan perkembangan regional dan masalah operasional.

Kemudian dalam pernyataannya di Dataran Tinggi Golan, Netanyahu mengutarakan Israel bakal mencegah Iran untuk masuk.

"Pencegahan ini termasuk mencegat pengiriman senjata mematikan dari Iran ke Suriah, baik itu lewat darat atau udara," terangnya.

Dia juga berjanji bakal mencegah upaya Teheran untuk menjadikan Irak serta Yaman sebagai lokasi untuk menyerang mereka.

Rabu pekan lalu (20/11/2019), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim menggelar "serangan skala besar" terhadap Teheran di Suriah.

Observatorium HAM untuk Suriah (SOHR) mengungkapkan, 23 orang terbunuh dalam operasi itu, dengan 21 di antaranya milisi.

Adapun sebelumnya, sistem pertahanan Iron Dome diklaim mencegat empat roket yang ditembakkan dari Suriah, dengan Irak dituduh bertanggung jawab.

Kemudian pada Kamis (22/11/2019), Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengumumkan Netanyahu didakwa melakukan korupsi.

Dakwaan pemalsuan hingga penyalahgunaan kekuasaan disebut bakal mengakhiri jabatan PM terlama Israel tersebut.

Baca juga: Komandannya Tewas Diserang, Jihad Islam Tembakkan Roket Tiap 7 Menit ke Israel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com