Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didakwa Korupsi, Perdana Menteri Israel Bersumpah Tidak Akan Mundur

Kompas.com - 22/11/2019, 09:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak dakwaan korupsi terhadapnya, dan bersumpah tidak akan mundur.

Dalam konferensi pers seperti disiarkan televisi lokal, Netanyahu menuding terdapat "upaya kudeta" untuk menggulingkan pemerintahannya.

Perdana Menteri dari Partai Likud itu menyebut, dakwaan korupsi yang dihadapinya "salah" serta sarat akan "muatan politis".

Baca juga: Perdana Menteri Israel Didakwa Lakukan Korupsi

"Apa yang sedang terjadi adalah usaha kudeta melawan PM. Obyek dari investigasi ini adalah menyingkirkan sayap kanan dari pemerintahan," katanya.

Dalam pidato berdurasi 15 menit seperti diberitakan AFP dan BBC Kamis (21/11/2019), dia menuding otoritas penegak hukum melakukan bias.

"Mereka tidak berusaha mengejar keadilan. Yang mereka kejar itu saya," katanya. Dia pun menyerukan supaya para penyelidik diselidiki.

Benjamin Netanyahu juga bersumpah tidak akan mundur meski nantinya tanggal pengadilan ditetapkan, dan tekanan terhadapnya membesar.

"Saya akan terus memimpin negeri ini, berdasarkan hukum yang berlaku. Saya tidak akan membiarkan kebohongan menang," kata Netanyahu.

Sebelumnya, Jaksa Agung Avichai Mandelblit menyatakan mendakwa Netanyahu dengan perbuatan penyuapan, pemalsuan, dan penyalahgunaan jabatan.

Dia diduga menerima hadiah dari pengusaha kaya, dan melakukan serangkaian kegiatan amal hanya untuk menaikkan citranya di mata media.

Mandelblit menuturkan, dia membuat keputusan tersebut dengan "berat hati". Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada orang yang berada di atas hukum Israel.

"Penegakan hukum bukanlah tentang pilihan. Juga bukan soal sayap kanan atau kiri maupun menyangkut pandangan politik," kata Mandelblit.

Netanyahu tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya sebelum diputus bersalah. Namun yang pasti, tekanan terhadapnya bakal deras mengalir.

PM berjuluk Bibi itu bakal menjadi orang nomor satu Israel pertama yang tersandung kasus korupsi ketika masih menduduki jabatannya.

Kabar itu terjadi setelah sekutu dekat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tersebut menghadapi krisis politik di pemerintahannya.

Sudah hampir setahun Israel tanpa pemerintah, setelah baik Netanyahu maupun rivalnya, Benny Gantz, tidak bisa membentuk koalisi kabinet.

Baca juga: Istri PM Israel Divonis Bersalah atas Penyalahgunakan Dana Publik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com