Meski dia merupakan Dubes Uni Eropa, pekerjaannya mencakup Ukraina yang notabene bukan anggota dari organisasi terbesar Benua Biru itu.
Dia menjelaskan, sejatinya dia tidak ingin bekerja bersama Giuliani. dan menegaskan dia hanya menjelaskan tugas yang diberikan padanya.
"Kami tentu mengerti jika kami menolak bekerja sama, kami akan kehilangan kesempatan penting memperkuat relasi AS dan Ukraina," paparnya.
Sondland membenarkan Trump sudah meminta investigasi terhadap Joe Biden sebagai ganti kunjungannya ke Washington, atau dalam istilahnya, quid pro quo (kebaikan dibalas kebaikan).
Baca juga: Hendak Dimakzulkan, Trump Ingin Anggota DPR AS Ini Ditangkap karena Pengkhianatan
"Saya paham jika anggota di komite ini sering membingkai isu rumit ini dengan satu pertanyaan. Apakah ada quid pro quo?" tanya Sondland.
"Berdasarkan kesaksian yang saya berikan, dengan hormat merujuk kepada pertemuan atau panggilan dari Gedung Putih, maka saya jawab benar adanya," ungkapnya.
Bagaimana pun, Sondland menuturkan dia tidak pernah mendengar dari presiden bahwa bantuan militer itu bakal dicairkan jika investigasi digelar.
Diplomat AS itu mengatakan, dia menentang penangguhan bantuan militer ke Ukraina, dan tak pernah diberi tahu mengapa ditahan.
Dia menjadi yakin penangguhan itu ada hubungannya dengan penyelidikan putra Joe Biden, dan segera memberitahukannya kepada staf Zelensky.
"Saya yakin bantuan itu tidak akan segera dicairkan hingga Kiev mengambil langkah seperti mengumumkan kepada publik apa yang kami diskusikan selama berpekan-pekan," paparnya.
Baca juga: Akhirnya, Joe Biden Dukung Pemakzulan Presiden Donald Trump
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.