Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Disebut Perintahkan Tekan Ukraina untuk Selidiki Joe Biden

Kompas.com - 21/11/2019, 13:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump disebut memerintahkan langsung untuk menekan Ukraina guna menyelidiki rivalnya, Joe Biden.

Pernyataan itu diutarakan oleh Duta Besar AS untuk Uni Eropa, Gordon Sondland, di hadapan Komite Intelijen DPR AS dalam rangkaian sidang pemakzulan Trump.

Dilansir BBC Rabu (20/11/2019), Sondland mengatakan, perintah itu datang dari pengacara pribadi presiden 73 tahun, Rudy Giuliani.

Baca juga: Isu Pemakzulan Trump Masih Panas, Bagaimana Prospek IHSG Pekan Depan?

Penyelidikan pemakzulan itu untuk menentukan apakah Trump sengaja menahan bantuan militer kepada Ukraina, di mana dia mengaku tak bersalah.

Kebijakan untuk meminta bantuan negara asing untuk kepentingan politik pribadi adalah ilegal, dengan Joe Biden adalah calon penantang Trump di Pilpres AS 2020.

Di sidang, Sondland mengutarakan bahwa Giuliani berniat mencari pernyataan publik dari Presiden Volodymyr Zelensky untuk mengumumkan investigasi "dugaan korupsi".

Secara spesifik, Giuliani menyebut Burisma, perusahaan di Ukraina di mana putra Biden, Hunter, menjabat sebagai dewan, serta isu yang menyelimuti Pilpres AS 2016.

Jika DPR AS (House of Representatives) memutus bahwa Trump bersalah, maka agenda pemakzulan presiden ke-45 AS itu bakal berlanjut ke level Senat.

Namun di Senat yang dikuasai Republik, butuh dua per tiga suara untuk memutus sang presiden bersalah, dan mendomplengnya dari jabatannya.

Baca juga: Trump Tuntut Pelapor yang Buat Dirinya Hendak Dimakzulkan Diungkap

Bagaimana Pernyataan Lengkap Sondland?

Dalam keterangan awalnya, Sondland mengungkapkan dia bekerja bersama Giuliani "sesuai dengan arahan yang diberikan oleh presiden".

Meski dia merupakan Dubes Uni Eropa, pekerjaannya mencakup Ukraina yang notabene bukan anggota dari organisasi terbesar Benua Biru itu.

Dia menjelaskan, sejatinya dia tidak ingin bekerja bersama Giuliani. dan menegaskan dia hanya menjelaskan tugas yang diberikan padanya.

"Kami tentu mengerti jika kami menolak bekerja sama, kami akan kehilangan kesempatan penting memperkuat relasi AS dan Ukraina," paparnya.

Sondland membenarkan Trump sudah meminta investigasi terhadap Joe Biden sebagai ganti kunjungannya ke Washington, atau dalam istilahnya, quid pro quo (kebaikan dibalas kebaikan).

Baca juga: Hendak Dimakzulkan, Trump Ingin Anggota DPR AS Ini Ditangkap karena Pengkhianatan

"Saya paham jika anggota di komite ini sering membingkai isu rumit ini dengan satu pertanyaan. Apakah ada quid pro quo?" tanya Sondland.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com