BAGHDAD, KOMPAS.com - Intelijen Irak membeberkan peran mereka ketika menguntit Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, sebelum di tewas Oktober lalu.
Kepala direktorat intelijen Letnan Jenderal Saad al Allaq, mereka melacak Baghdadi selama bertahun-tahun sebelum prestasi besar.
Prestasi itu adalah ketika ipar Baghdadi, Muhammad Ali Sajid al-Zobaie, tertangkap pada Mei lalu, dilaporkan oleh CNN pekan lalu.
Baca juga: Mantan Pemimpin ISIS Baghdadi Pasang Koneksi Internet di Persembunyiannya
Allaq mengatakan, Zobaie bergabung dengan ISIS pada 2015, dan menjadi salah satu pemandu yang paling dipercaya oleh Abu Bakar al-Baghdadi.
Dalam momen wawancara yang langka itu, Allaq menuturkan bagaimana Irak memantau setiap pergerakan Pemimpin ISIS itu melalui keluarganya.
"Dengan cara itu, kami berusaha memberikan kesan kepadanya bahwa kami tak memantaunya. Tapi kenyataannya, diam-diam kami mengamatinya," jelasnya.
Sumber intelijen Irak mengungkapkan, selama ini Zobaie membantu Baghdadi menghindari keamanan ketika dia bepergian. Karena itu, penangkapannya jelas laksana tambang emas.
Berbekal informasi dari Zobaie, Baghdad dibawa ke sebuah terowongan di gurun pasir dekat Qaim, di mana mereka menemukan barang pribadi Baghdadi.
Di antaranya adalah peta serta lokasi yang ditulis tangan. Zobaie menuturkan, ada kemungkinan iparnya itu bersembunyi di Idlib, Suriah.
Pasukan keamanan Irak pun berhasil menyusup ke jaringan penyelundupan pria 48 tahun itu, yang memberi akses untuk semakin mendekatinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.