Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irak Beberkan Peran Mereka dalam Tewasnya Pemimpin ISIS Baghdadi

Kompas.com - 20/11/2019, 16:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

BAGHDAD, KOMPAS.com - Intelijen Irak membeberkan peran mereka ketika menguntit Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, sebelum di tewas Oktober lalu.

Kepala direktorat intelijen Letnan Jenderal Saad al Allaq, mereka melacak Baghdadi selama bertahun-tahun sebelum prestasi besar.

Prestasi itu adalah ketika ipar Baghdadi, Muhammad Ali Sajid al-Zobaie, tertangkap pada Mei lalu, dilaporkan oleh CNN pekan lalu.

Baca juga: Mantan Pemimpin ISIS Baghdadi Pasang Koneksi Internet di Persembunyiannya

Allaq mengatakan, Zobaie bergabung dengan ISIS pada 2015, dan menjadi salah satu pemandu yang paling dipercaya oleh Abu Bakar al-Baghdadi.

Dalam momen wawancara yang langka itu, Allaq menuturkan bagaimana Irak memantau setiap pergerakan Pemimpin ISIS itu melalui keluarganya.

"Dengan cara itu, kami berusaha memberikan kesan kepadanya bahwa kami tak memantaunya. Tapi kenyataannya, diam-diam kami mengamatinya," jelasnya.

Sumber intelijen Irak mengungkapkan, selama ini Zobaie membantu Baghdadi menghindari keamanan ketika dia bepergian. Karena itu, penangkapannya jelas laksana tambang emas.

Berbekal informasi dari Zobaie, Baghdad dibawa ke sebuah terowongan di gurun pasir dekat Qaim, di mana mereka menemukan barang pribadi Baghdadi.

Di antaranya adalah peta serta lokasi yang ditulis tangan. Zobaie menuturkan, ada kemungkinan iparnya itu bersembunyi di Idlib, Suriah.

Pasukan keamanan Irak pun berhasil menyusup ke jaringan penyelundupan pria 48 tahun itu, yang memberi akses untuk semakin mendekatinya.

Intelijen itu kemudian segera diteruskan ke koalisi pimpinan AS, di mana Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dan unit lain mengambil alih.

Baghdadi tewas bunuh diri bersama dengan dua anak ketika Pasukan Delta menyerbu rumah persembunyiannya di desa Barisha, Idlib.

Kabar bahwa pria paling dicari dunia itu berada di Idlib sempat membuat ragu para pakar. Sebab, di sana bermukim Hayat Tahrir al-Sham.

Meski berideologi sama, Hayat Tahrir yang berfailiasi dengan Al-Qaeda dan ISIS terlibat dalam rivalitas sengit selama bertahun-tahun.

Karena itulah, banyak yang tidak menyangka ketika AS kemudian mengumumkan bahwa Baghdadi ternyata bersembunyi di desa dekat perbatasan Turki tersebut.

Baca juga: Ditangkap Turki, Istri Abu Bakar al-Baghdadi Beberkan Rahasia ISIS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com