Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendarat di Thailand, Paus Fransiskus Mulai Rangkaian Tur Asia

Kompas.com - 20/11/2019, 16:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Paus Fransiskus dilaporkan mendarat di Thailand untuk memulai tur Asia, di mana setelah itu dia akan bertolak ke Jepang.

Pemimpin Gereja Katolik Roma itu tiba di Bandara Don Mueang selepas tengah hari waktu setempat, disambut sorakan dari umat yang memadati bandara.

Dilansir AFP Rabu (20/11/2019), Paus Fransiskus bertemu dengan sepupunya, Suster Ana Rosa, misionari yang tinggal di Thailand selama bertahun-tahun.

Baca juga: Paus Fransiskus Kunjungi Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatikan

"Aku senang bertemu denganmu. Selama aku di sini, engkau akan menjadi penerjemahku," jelas Paus di tengah lambaian bendera Thailand dan Vatikan.

Di antara komite penyambutan, terdapat Wakil Perdana Menteri Somkid Jatusripitak, dan anak-anak memakai pakaian etnis minoritas, di mana salah satunya dipeluk Paus.

Kedatangan Paus Fransiskus di Thailand merupakan kunjungan ketiga di Asia, dan ke-32 selama dia menjabat pada 13 Maret 2013 silam.

Fransiskus merupakan Paus pertama selama hampir 40 tahun terakhir yang mengunjungi negara Asia Tenggara itu, di mana terdapat 400.000 pemeluk Katolik di dalamnya.

Kali terakhir Pontiff yang berkunjung ke Negeri "Gajah Putih" adalah mendiang Paus Yohanes Paulus pada 1984, dilaporkan AFP.

Sebelum berangkat, Paus Fransiskus memuji Thailand sebagai negara multietnis, dan berharap kunjungannya bisa mempererat komunitas Katolik dengan pemeluk Buddha yang menjadi mayoritas.

"Saya percaya, kunjungan saya saya akan menekankan dialog antar-agama, saling pengertian, dan kerja sama dalam persaudaraan," ujarnya.

Baca juga: Setelah Dilantik sebagai Kardinal oleh Paus Fransiskus, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Pimpin Misa Syukur

"Sawadee!"

Kedatangan Paus asal Argentina itu menimbulkan kegairahan di kalangan Katolik Thailand, di mana mereka memadati jalanan Bangkok dekat Kedutaan Besar Vatikan.

Sambil menunggu iring-iringan rombongan, ada umat yang mengenakan kostum maskot mirip Fransiskus, dan seorang anak berteriak "Sawadee Pa (Halo Bapa)!"

Pada Kamis (21/11/2019), dia akan bertemu dengan kepala pemuka agama Buddha, Pemimpin Tertinggi ke-20 Somdej Phra Maha Muneewong.

Kemudian, Paus pertama dari Serikat Jesuit itu akan menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, serta Raja Maha Vajiralongkorn.

Dia akan mengakhiri agenda Kamis dengan menggelar misa massal di stadion nasional, di mana puluhan ribu umat bakal memadatinya.

Baca juga: Paus Fransiskus Beri Pesan Saat Lantik Uskup Agung Ignatius Suharyo sebagai Kardinal

Tak hanya itu, etnis Karen Kristen dari utara Thailand, pengungsi Katolik Vietnam, dan umat dari negara lain diprediksi bakal datang.

Pada Jumat (22/11/2019), dia akan bertemu dengan para imam dan uskup seantero Negeri "Gajah Putih", dan berakhir menghelat misa berorientasi kaum muda di katedral.

Keesokan harinya, dia akan bertolak ke Jepang di mana dia akan mengunjungi Hiroshima serta Nagasaki, dua kota yang sempat luluh lantak dihantam bom atom pada Perang Dunia II.

Lebih dari 140.000 orang tewas di Hiroshima. Sementara di kota pelabuhan Nagasaki, korban meninggal yang tercatat mencapai 74.000.

Paus Fransiskus yang sempat berharap mengabdi di Negeri "Sakura" sempat menyerukan agar senjata nuklir, yang dia sebut "tak bermoral", dilarang.

Adapun sejak terpilih pada 2013, dia mengunjungi Filipina dan Sri Lanka pada 2014, disusul dengan Myanmar serta Bangladesh di 2017.

Baca juga: Hari Ini, Paus Fransiskus Bakal Lantik Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo sebagai Kardinal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com