KABUL, KOMPAS.com - Taliban menyatakan, mereka membebaskan dua profesor asal AS dan Australia sebagai bagian dari pertukaran tawanan demi mendapatkan tiga anggota senior mereka.
Kevin King dan Timothy Weeks dibebaskan setelah disekap sejak 2016 di luar American University of Afghanistan yang berlokasi di Kabul.
Adapun tiga milisi Taliban dilaporkan sudah sampai di Qatar sebagai bagian dari pertukaran tawanan, dengan Kabul menyatakan upaya itu untuk membuka perundingan.
Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Masjid Afghanistan Jadi 62 Orang, Taliban Bantah Terlibat
Pekan lalu, Presiden Ashraf Ghani menuturkan, keputusan itu "sangat sulit, tetapi penting", dan merupakan bentuk "gestur kemanusiaan".
Milisi yang ditukar di antaranya adalah Anas Haqqani, tokoh sekaligus penggalang dana di Jaringan Haqqani serta dua komandan senior.
Kakak Anas, Sirajuddin, merupakan pemimpin Jaringan Haqqani sekaligus wakil di Taliban, yang mempunyai sayap politik di Qatar.
Selain itu, Taliban juga mengumumkan, mereka melepaskan 10 anggota pasukan keamanan Afghanistan, dan menyebut proses itu berjalan sukses.
"Tindakan ini merupakan bagian dari iktikad baik dan membangun kepercayaan dalam rangka menyukseskan upaya perdamaian," ujar kelompok itu.
Baca juga: Agus Rahardjo Sebut Stigma Taliban Rusak Kredibilitas KPK
Dua profesor Inggris itu disergap oleh Taliban ketika meninggalkan kampus, dan kemudian dibawa ke sebuah lokasi pada Agustus 2016.
Sumber Taliban mengungkapkan, keduanya sudah diserahkan di distrik Nawbahar, Provinsi Zabul, pada pukul 10.00 waktu setempat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.